Dampak Resesi Ekonomi Singapura, Tingkat Pengangguran Diperkirakan Melonjak
Akibat wabah Covid-19, Singapura diketahui mengalami resesi ekonomi. Hal ini mengakibatkan pembatalan rekrut karyawan hingga pengangguran meningkat.
Katanya, angka pengangguran akan mendekati puncaknya, yakni 4,8 persen setelah pandemi SARS.
Gelombang PHK
Secara terpisah, Paul Hoon (44) mengatakan dia mengundurkan diri dari pekerjaanya pada awal Juni 2020 setelah menandatangani kontrak dengan perusahaan berbabis di AS.
Sehari sebelum Paul akan memulai, perusahaan memberitahunya bahwa mereka menghentikan kontrak karena pukulan ekonomi akibat Covid-19.
Mengutip Channel News Asia Rabu (15/7/2020), Resorts World Sentosa (RWS), salah satu perusahaan swasta terbesar di Singapura, mengatakan telah mereka merumahkan staf sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya setelah pandemi corona.
Ketika dihubungi Channel News Asia, resor milik Genting Singapura, menolak menyebutkan jumlah karyawan yang terpengaruh.
Hingga akhir tahun lalu, RWS memiliki lebih dari 7.000 karyawan tetap.
RWS mengaku telah melakukan peninjauan biaya.
Seperti menghapuskan pengeluaran yang tidak esensial hingga memotong gaji manajemen hingga 30%.
Tapi pada akhirnya harus membuat keputusan sulit, memecat karyawan.
"Pandemi COVID-19 global telah membawa masa ekonomi. Menghasilkan dampak yang menghancurkan pada industri pariwisata. Keputusan ini setelah proses pertimbangan dan konsultasi yang seksama," kata RWS.
RWS mengaku sudah menyiapkan solusi untuk karyawan.
1.235 WNI Terjangkit Covid-19 di Luar Negeri, Malaysia 168 Kasus, Singapura 57 Infeksi
Selain kasus virus Corona atau Covid-19 di dalam negeri, infeksi para warga negara Indonesia ( WNI) di luar negeri juga terus bertambah.
Meningkatnya kasus Covid-19 oleh WNI di luar negeri juga diakui Kementerian Luar Negeri Indonesia.