Cara Simpan Daging Kurban agar Tetap Awet dan Berkualitas, Perhatikan juga Etika Batuk dan Bersin

Ketika mempunyai banyak stok daging kurban, maka perlu diperhatikan cara simpannya di kulkas, agar dagin tetap berkualitas.

Halodoc Via Tribun Palu
Cara simpan daging kurban agar tetap awet dan berkualitas. 

Editor: Mona Andriani

TRIBUNBATAM.ID - Bingung ingin masak apa saat mendapat daging kurban baik daging sapi atau kambing, dan lebih memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu.

Maka ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam menyimpan daging ke dalam kulkas.

Cara terbaik untuk menjaga kualitas daging tetap baik dan masih bisa dikonsumsi nantinya.

Resep Es Campur Lezat, Cocok Disantap Selepas Makan Daging Kurban, Pemula Wajib Coba

Tips dari ahli berikut ini mungkin dapat disimak:

Direktur Halal Research Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono mengatakan, daging kurban dapat menurun kualitasnya, bahkan rusak, jika salah dalam mengelola dan mengolahnya.

Jika dibekukan, daging dapat disimpan dalam waktu yang lama.

"(Daging bisa disimpan) satu tahun lebih jika beku sempurna," kata Nanung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Tips

Bagaimana tips penting agar daging kurban dapat dipertahankan kualitas dan keistimewaannya?

1. Jangan sentuh daging dengan tangan kotor

Jangan pernah memegang daging kurban saat tangan dalam keadaan tidak bersih. Kuman-kuman dan aneka mikroba penyebab penyakit (patogen) dapat berpindah dan berkembang biak di daging.

Sehingga, biasakan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang daging segar.

2. Peletakan daging

Jangan pernah meletakkan daging di tempat yang kotor, apalagi di tanah. Di tempat yang kotor, daging sangat mudah terkontaminasi.

Bahkan, di tempat yang tidak bersih, mikroba dapat berkembang biak 10.000 - 100.000 kuman per menit.

Tak Selalu Buruk, Pahami Perbedaan Lemak Baik dan Lemak Jahat

3. Etika batuk atau bersin

Jika ingin batuk atau bersin, arahkan ke tempat lain. Jangan langsung ke arah daging.

Upayakan semaksimal mungkin mengurangi kontaminasi daging oleh mikroba perusak maupun patogen.

4. Masak atau simpan

Setelah dipisahkan dari bagian utama tubuh hewan, daging harus segera dimasak atau disimpan.

Jika kita mendapatkan daqing dalam keadaan kotor, mestinya segera dicuci bersih dan dimasak.

5. Simpan tanpa dicuci

Dalam kondisi bersih, daging (kambing/domba dan sapi) dapat disimpan di dalam kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu.

Cuci daging ketika akan dimasak.

6. Potong daging

Saat menyimpan daging kurban, sebaiknya tidak disimpan utuh beberapa kilogram (kg) di dalam freezer (lemari pembeku). Namun, daging dapat dipotong-potong ukuran kecil terlebih dahulu.

Potongan daging kemudian dimasukkan ke dalam plastik bening ukuran 0,5 atau 1 kg, dimasukkan ke dalam kontainer plastik ukuran sedang, baru kemudian disimpan di dalam kulkas.

7. Perhatikan udara dalam plastik

Udara di dalam plastik daging dapat dipakai untuk pernafasan mikroba pembusuk. Oleh sebab itu, sebelum disimpan sebisa mungkin kurangi udara di dalam kantung plastik daging.

Pengurangan udara di dalam plastik daging dapat dilakukan menggunakan pompa vacuum daging.

Jika tidak ada, bisa pula menggunakan ember kecil atau baskom yang diisi air bersih. Caranya, masukkan daging ke dalam plastik, lalu turunkan pelan-pelan plastik daging ke dalam air.

Permukaan air akan mendorong udara di dalam plastik daging naik ke atas. Setelah udara habis, segera ikat plastik kantung daging tersebut agar udara tidak masuk kembali.

8. Jangan simpan langsung di freezer

Daging segar sebaiknya tidak langsung disimpan di dalam freezer. Kejadian cold shortening (mengkeret karena beku mendadak) bisa merusak kualitas daging.

Oleh sebab itu, sebelum disimpan di dalam freezer, hendaknya daging transit terlebih dahulu di dalam cool case (kulkas atau lemari pendingin) selama 10-20 jam.

Lama penyimpanan di dalam kulkas ini tergantung performa kulkas yang kita miliki.

9. Memasak daging

Saat akan memasak daging, daging beku tidak boleh diempukkan kembali menggunakan air panas.

Air panas memang mampu dengan cepat mengempukkan kembali daging beku, namun nutrien daging (terutama protein) bisa rusak (denaturasi).

10. Pengempukan daging

Proses thawing (mengempukkan kembali daging beku) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu fast thawing (cara cepat) dan slow thawing (cara lambat).

  • Fast thawing

Fast thawing dapat dilakukan dengan meletakkan daging beku yang masih terbungkus rapat di dalam plastik ke dalam ember kosong.

Selanjutnya, letakkan ember tersebut di bawah air kran dan biarkan air mengalir kecil dan bergantian merendam daging beku.

Setelah kembali empuk, buka atau pecah plastik daging, lalu cuci-bilas daging hingga bersih. Tiriskan daging dan siap dimasak.

  • Slow thawing

Sementara itu, slow thawing dapat dilakukan dengan memindahkan daging beku dari freezer ke dalam cool case.

Biarkan suhu sejuk kulkas selama semalam (sekitar 12 jam) mengempukkan kembali daging beku menjadi segar. Setelah kembali enpuk, hendaknya daging beku segera diolah (dimasak).

Jeda waktu yang terlalu lama antara proses thawing dan pemasakan dapat menyebabkan mikroba pembusuk kembali berkembang biak dan merusak kualitas daging.

(*)

Artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul Simak, Ini Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tetap Berkualitas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved