Pasca Ledakan di Beirut Lebanon; Rusia, Perancis, Turki Sama-sama Kirim Bantuan Kemanusiaan

Kementerian Keadaan Darurat Rusia mengumumkan, bahwa pihaknya mengirim lima pesawat yang berisi Bantuan kemanusiaan ke Lebanon.

AFP
Respons cepat, pasca-ledakan di Beirut, Lebanon, berbagai negara tawarkan bantuan. 

Editor: Lia Sisvita Dinatri

TRIBUNBATAM.id, MOSKWA -  Rabu (5/8/2020), Kementerian Keadaan Darurat Rusia mengumumkan, bahwa pihaknya mengirim lima pesawat yang berisi Bantuan kemanusiaan ke Lebanon

Bantuan itu ditujukan kepada Lebanon pasca ledakan besar yang mengguncang Beirut, pada Selasa (4/8/2020). 

Menyadur Kompas.com, pesawat tersebut akan berisi peralatan dan perlengkapan medis, klinik keliling, dan sejumlah petugas kesehatan sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Rabu. 

Sementara itu, Yayasan Bantuan kemanusiaan Turki (IHH) turut membantu evakuasi korban pasca-ledakan di Beirut

Sukarelawan dari IHH menggali melalui puing-puing untuk mencari korban selamat dan korban lain.

Kelompok itu juga memobilisasi dapur umum di sebuah kamp pengungsi Palestina untuk mengirimkan makanan kepada mereka yang membutuhkan di Lebanon.

“Kami menyediakan bantuan dengan satu ambulans untuk memindahkan pasien. Kami dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit,” kata salah satu pejabat IHH, Mustafa Ozbek. 

Pemerintah Turki juga menawarkan bantuan dengan membangun rumah sakit lapangan dan membantu sesuai kebutuhan. 

"Kami telah menyampaikan tawaran kami untuk membantu dan kami mengharapkan tanggapan dari pihak Lebanon," kata seorang pejabat senior Turki kepada Reuters.

Di sisi lain, Perancis akan mengirim dua pesawat militer ke Lebanon pada Rabu yang berisikan ahli pencarian dan penyelamatan. 

Mereka juga membawa 15 ton peralatan sanitasi dan sebuah klinik keliling untuk korban ledakan di Beirut sebagaimana dilansir dari AFP.

Pesawat-pesawat itu akan berangkat dari bandara Charles de Gaulle pada Rabu sekitar pukul 12.00 waktu setempat untuk tiba di Beirut Rabu sore bersama dengan 55 personel keamanan sipil. 

55 personel tersebut adalah ahli pencarian dan penyelamatan dalam puing-puing pasca-bencana.

Selusin personel kegawatdaruratan juga akan dikirim ke Beirut untuk memperkuat rumah sakit di ibu kota Lebanon tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved