Siswa & Guru Terpaksa Jalan Kaki 1 Kilo ke Sekolah, Jembatan di Desa Tarempa Timur Anambas Roboh
Jembatan di Dusun Sedak, Desa Tarempa Timur roboh diterjang gelombang laut sejak Jumat (31/7).Akibatnya akses siswa,guru dan staf ke sekolah terhambat
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Akses siswa ke SDN 007 dan SMPN 003 di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi terhambat. Pasalnya, jembatan atau pelantar yang berada di Dusun Sedak, Desa Tarempa Timur roboh diterjang gelombang laut sejak Jumat (31/7/2020) lalu.
Tak hanya siswa, guru dan staf di dua sekolah itu juga bernasib sama. Mereka harus mencari akses jalan lain selain jalur laut untuk sampai ke sekolah.
Di antaranya dengan cara berjalan kaki, dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer untuk sampai ke sekolah. Seorang pengguna jembatan mengeluhkan jembatan yang roboh ini.
Afriana yang bekerja sebagai tata usaha di SMPN 003 Sedak menuturkan, memang kondisi jembatan tersebut sudah tidak kuat menopang para pengguna jalan yang sering hilir mudik saat akan menaiki kapal kayu atau pompong.
"Pas kita pijak dan jalan, pelantarnya akan bergoyang. Itu sudah kita rasakan pas ada gelombang kencang, tahu-tahunya besok pas kita lihat sudah roboh," kata Afriana, saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (5/8/2020).
• Lagi Tak Ada Razia, Pengendara di Karimun Kalang Kabut Lihat Banyak Polisi di Jalan, Ada Apa?
• 2 Honorer Terkonfirmasi Covid-19 di Tanjungpinang, Ada Penambahan 3 Kasus Baru Rabu, 5 Agustus 2020
Lebih lanjut Afriana menuturkan, saat ini kondisi jembatan yang putus itu menyebabkan kapal pompong tidak bisa sandar.
"Jadinya mereka harus melintas di pelabuhan beton dekat Kampung Limbung, cuma mereka harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer agar bisa sampai ke sekolah," bebernya.
Pihak sekolah berharap jembatan yang roboh itu segera diperbaiki agar memudahkan para murid, guru dan staf untuk datang ke sekolah. Diketahui jembatan ini sudah dibangun sejak 2010 lalu.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)