HUT KEMERDEKAAN
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Camat Sagulung Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan Jelang HUT RI
Camat Sagulung, Reza Khadafi meminta warga tetap waspada jelang HUT Kemerdekaan RI. Karena kasus penyebaran Covid-19 di Batam masih tinggi
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020 tinggal menghitung hari.
Sementara penyebaran virus Corona di Batam saat ini umumnya masih berada di warna oranye.
Karena itu, Camat Sagulung, Reza Khadafi meminta warga tetap waspada.
Selain itu tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pasalnya, kebiasaan warga menjelang 17 Agustus, setiap tahunnya selalu melaksanakan permainan rakyat sebagai bentuk silaturahmi dan memupuk kebersamaan di kompleks masing-masing.
"Untuk 17 Agustus ini saya belum berani kasih komentar, karena kita wilayah Sagulung. Kota Batam pada umumnya masih masuk zona Orange," kata Camat Sagulung, Reza Khadafi, Jumat (7/8/2020).
• DERETAN Aturan dan Protokol Kesehatan Restoran di Batam Selama New Normal
• HENDAK Pasang Dupa, Seorang Nenek Usia 82 Tahun di Batam Jatuh dari Lantai 4, Korban Pemilik Travel
Reza mengatakan, dirinya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian di wilayah Sagulung dan juga Tim Gugus, menyambut 17 Agustus yang akan datang.
"Jadi kita lihat dululah, kita belum berani berikan komentar, kita khawatir dengan wabah corona ini," kata Reza.
Dia juga menghimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Kita tidak ingin wabah corona semakin menyebar. Mari kita sama-sama mengantisipasi penyebaran virus corona,"kata Reza.
Pedagang Musiman Mulai Marak
Sementara itu di Bintan, sejumlah pedagang bendera merah putih dan umbul-umbul musiman mulai bermunculan di pinggir jalan lintas Kabupaten Bintan jelang peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020.
Seperti yang terpantau di pinggir jalan Raya Tanjunguban Km16 Toapaya Selatan. Pedagang bendera merah putih musiman sudah mulai menjajakan dagangannya.
Seperti aksesoris bendera umbul-umbul, bendera background, dan bendera merah putih.
Lina, seorang pedagang bendera musiman mengatakan, dia sudah mulai berjualan sejak Sabtu (1/8/2020) kemarin.
"Semua jenis bendera dan umbul-umbul sudah ada stok. Saat ini tinggal menjual saja,"ucapnya sembari merapikan dagangannya di pinggir jalan, Rabu (5/8/2020).
• Penumpang KMP Bahtera Nusantara 01 Harus Beli Tiket saat Transit, Tak Bisa Langsung
• Jadwal Pemadaman Listrik di Tanjungpinang, Berlaku 5-6 Agustus 2020
Lina mengaku, dia hanya menjualkan dagangan milik bosnya.
"Saya ini hanya membantu menjualkan saja, bukan modal sendiri. Tapi kan ada untungnya dari setiap bendera dan umbul-umbul yang saya jual dan yang menjaga juga nanti suami saya," tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk harga dan ukuran bendera merah putih, umbul-umbul dan aksesoris lain yang dijual beragam.
Seperti bendera yang biasa dipasang di dinding perkantoran dan mempunyai 10 gelombang dan bergambar Garuda dijual Rp 450 ribu.
Selanjutnya, bendera merah putih ukuran 180 cm Rp 150 ribu, ukuran 150 cm Rp 100 ribu, ukuran 120 cm Rp 45 ribu, dan ukuran 90 cm seharga Rp 35 ribu per picis.

"Kalau untuk harga bambu bendera ukurang 3,5 meter hanya Rp 20 ribu saja," terangnya.
Lina menjelaskan, hingga hari kelima ia jualan sudah cukup banyak bendera yang terjual.
Penjualan di tahun inipun diakuinya lebih meningkat dibanding tahun lalu.
"Alhamdulillah tahun ini lumayan terjual banyak dibanding tahun lalu. Sebab kita jualan bendera musiman ini setiap tahun dan ini merupakan tahun ketiga," ungkapnya.
Adapun berjualan di pinggir jalan dekat persimpangan lampu merah Kilometer 16, karena itu merupakan tempat lalu lalang warga, baik itu warga yang datang dari lintas barat dan dari lintas lama Kawal.
"Jadi posisi ini merupakan akses warga dari kedua lintas itu. Ya mungkin ada peluang untuk meraup rezeki di sini. Buktinya tadi sudah terjual dua picis bendera merah putih,"pungkasnya.
(tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Alfandi Simamora)