Takdir Ranking I Seleksi Akpol dari Batam, Pelukis BJ Habibie yang Kandas Karena Covid-19

Meski meraih nilai tertinggi, gadis asal Batam ini gagal lolos masuk Akpol karena dinyatakan positif Covid-19

TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN HAMAPU
Kepolisian daerah (Polda) Kepri menggelar konferensi pers terkait kabar yang sempat viral di twitter yang menyebut ranking pertama calon taruna Akpol Kepri gagal karena Covid-19. 

Gadis dengan tinggi badan sekitar 167 cm ini juga aktif sebagai cheerleaders atau pemandu sorak tim basket.

Selain karateka, ia juga punya bakat seni lukis.

Tahun 2016 lalu, saat masih duduk di Bangku SMP, Anggie pernah mendapat kesempatan memberi langsung lukiasan kepada perintis Otoritas Batam, BJ Habibie.

Dia pernah tercatat sebagai juara I lukis level SMA di Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2017 lalu.

Lukiasan adalah caranya menghibur diri.

Sekitar 14 jam sebelum Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhart, mengumumkan dia resmi tak lulus seleksi, Sabtu (8/8/2020), dia mengunggah video dia membuat sketsa wajah.

“Izin upload gambar ges, refresh otak dulu,” tulisnya di akun @siap_abangjagoo.

Memang, hasil uji swab Polymer Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Bhayangkara Kepri, menyebut dirinya positif COVID-19, dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Namun hasil uji swab versi panitia seleksi itu membuat dia, keluarga, kerabat dan sahabatnya bertanya-tanya.

Ada yang tak beres dari hasil ini.  Dia curhat. “Aku bukannya menuduh, tapi dugaanku, ga salah kan orang berprasangka? tapi kalau emang iya, ini cara yg bagus sih buat jatuhin saingan:), bukan cuma gugur aja, kami sampe kena tekanan dari sosial juga. temen, tetangga, semuanyalah. sampe rilis di mana mana. orang jadi takut dong?”

Tekan sosial itu memang dia rasakan sekeluarga.

Pasalnya sebelum hasil tes itu diumumkan, 31 Juli lalu, hasil uji tiga laboratorium berbeda di Batam, mengkonfirmasikan Anggie sehat wal afiat, alias negatif COVID-19.

Dari hasil uji mandiri COVID-19 itu, ada rapid test, swab PCR, dan rontgen.

Rapid tesr Antibody IgM/lgG anti SARS-CoV2 dia tempuh di RSIA Griya Medika Batam. Hasilnya non-reaktif. Surat keterangan itu diteken dr Yulia, pada 1 Agustus 2020.

Tanggal 1 Agustus 2020, ditemani orangtuanya dia uji pengambilan lendir di tenggorokan (swab). Dari hasil uji PCR (polymer chain reaction) di M.Klinik Medilab Pusat Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja di Sukajadi, Batam juga negatif. Keterangan itu dibuktikan surat yang diteken dokter Ebiet Yudi Santoko, 3 Agustus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved