Jatuh ke Jurang Gunung Piramid, Tim SAR Temukan Jasad Multazam dalam Kondisi Telungkup

Multazam, siswa SMAN 1 Tenggarang Bondowoso ditemukan tewas setelah terpeleset saat hendak turun dari puncak Piramid.

Dok. @bondowosoexplorer
Ilustrasi Gunung Piramid/ Jatuh ke Jurang Gunung Piramid, Tim SAR Temukan Jasad Multazam dalam Kondisi Telungkup 

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id -  Gunung Piramid yang terletak di Bondowoso, Jawa Timur kembali memakan korban.

Multazam, siswa SMAN 1 Tenggarang Bondowoso ditemukan tewas setelah terpeleset saat hendak turun dari puncak Piramid.

Bersama rombongannya, Multazam saat itu hendak turun usai berfoto ria di puncak Gunung Piramid.

Menurut Adi, korban mendaki pada Sabtu (8/8/2020).

Saat itu ada lima pendaki yang naik ke puncak, lalu berkemah.

"Pukul 16.00 WIB mereka mendaki Gunung Piramid dan bermalam mendirikan camp," tutur dia.

Korban diduga jatuh sekitar pukul 08.00 WIB, satu korban terpeleset jatuh ke tebing sebelah utara.

Rekan korban diminta untuk menunjukkan lokasi terjatuhnya Multazam.

Setelah itu, pencarian dilakukan dan tak berselang lama korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Jasad Multazam, pendaki Gunung Piramid yang terpeleset dan jatuh ke jurang, berhasil ditemukan Tim SAR, Minggu (9/8/2020), sekitar pukul 14.45 WIB.

Menurut Sekretaris BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi, usai dievakuasi, korban segera dibawa ke pos terdekat.

"Korban sudah ditemukan dan dibawa. Sekarang menuju pos terdekat," kata Adi.

Pendaki Hilang di Gunung Piramid

Foto-foto Evakuasi Jenazah Thoriq di Gunung Piramid Bondowoso, Tim SAR Sempat Kesulitan
Foto-foto Evakuasi Jenazah Thoriq di Gunung Piramid Bondowoso, Tim SAR Sempat Kesulitan (Ist Polres Bondowoso)

Siswa SMP bernama Thoriq Rizky yang sempat hilang di Gunung Piramid menimbulkan keprihatinan publik.

Proses pencarian menjadi sangat sulit karena kondisi gunung yang memiliki banyak area curam.

Selain itu tim dari Wanadri yang menemukan jasad Thoriq, mengaku ada kesulitan lain seperti kesaksian para saksi yang berbeda-beda.

Kejanggalan hingga azan sebelum melangkah mendekati jenazah Thoriq pun dikisahkan oleh Tim Wanadri.

Hal tersebut disampaikan oleh Tim Wanadri pada channel YouTube AMIRENESIA, Selasa (9/7/2019).

Tim Wanadri adalah perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung yang berpusat di Bandung.

Wanadri memberangkatkan satu tim tersendiri, untuk membantu pencarian Thoriq pendaki gunung yang hilang di Gunung Piramid Bondowoso, Jawa Timur.

Pihak Wanadri yang mendapat kabar hilangnya Thoriq, langsung bergerak dengan melakukan analisa lokasi kejadian yang dipimpin langsung oleh Komandan operasi Wanadri.

Proses pemetaan sebelum melakukan pencarian terhadapat Thoriq Rizky pendaki yang hilang di Gunung Piramid, Bondowoso.
Proses pemetaan sebelum melakukan pencarian terhadapat Thoriq Rizky pendaki yang hilang di Gunung Piramid, Bondowoso. (YouTube AMIRENESIA)

"Komandan operasi memimpin analisa kalau ada kejadian SAR, analisa peta, analisa data itu diperiksa," ucap Anggota Tim Wanadri, Iwan.

Tim Wanadri sendiri baru bergabung dalam pencarian Thoriq, pada hari ke tiga setelah korban dipastikan hilang.

Pada hari pertama pencarian yang dilakukan Wanadri, ketua tim Wanadri yaitu Eko Wahyu Prasetyo mulai melakukan analisis peta, untuk menentukan lokasi pencarian.

"Saya selaku ketua langsung menganalisis peta, untuk mencari titik-titik yang kemungkinan itu Thoriq terjatuh," ucap Eko Wahyu.

Dari analisis tersebut, Eko Wahyu dan tim pencarian mulai menemukan titik-titik efisien atau yang disebut wilayah search area.

Wilayah search area ditemukan berdasarkan keterangan saksi-saksi, dan data yang dihimpun oleh badan nasional pencarian dan pertolongan (Basarnas).

Pencarian yang dilakukan oleh Wanadri bukanlah pencarian yang dibawahi oleh Basaranas.

Karena saat itu basarnas sudah memutuskan untuk menghentikan pencarian.

"Kami melakukan pencarian kembali ini setelah ditutup oleh Basarnas. Setelah kami sudah mendapatkan izin dari bapak Kapolres. Kemudian kami mulai naik itu di hari Kamis, hari Kamis malam," ucap Eko Wahyu.

Ketua Tim Wanadri dan orang yang menemukan jenazah Thoriq Rizky.
Ketua Tim Wanadri dan orang yang menemukan jenazah Thoriq Rizky. (YouTube AMIRENESIA)

Sebelum memulai melakukan pencarian, Eko Wahyu dan rekan-rekannya sudah melakukan survei untuk mencari batu yang bisa digunakan sebagai tambatan.

Hal itu dilakuka untuk persiapan pencarian korban di sekitar tebing.

Pihaknya melakukan penyisiran awal di wilayah sebelah utara punggungan.

Pencarian di wilayah tersebut dilakukan berdasarkan keterangan saksi yang diberikan kepada timnya.

Namun, pencarian pada sisi utara tidak membuahkan hasil.

Tim Wanadri kemudian melanjutkan pencarian dengan menyisir area selatan gunung.

"Kami mencoba untuk, rencana mencoba untuk menyisir wilayah selatan. Nah kami sedikit curiga dengan beberapa pohon yang ada di atas kami tempat enchor itu ada beberapa pohon kering yang patah," jelas Eko Wahyu.

Saat akan berpindah lokasi pencarian, Eko Wahyu menemukan kejangalan pada sebuah dahan pohon patah.

Di lokasi itu, Eko Wahyu mencoba untuk turun dan ternyata di lokasi tersebut tercium aroma jenazah.

Dan di lokasi tersebut, Eko Wahyu menemukan jenazah Thoriq yang sudah membusuk.

Setelah menemukan jenazah Thoriq, Eko Wahyu langsung berazan sebelum melangkah lebih dekat ke jenazah.

"Mas Wang senior saya menyuruh saya azan. Di situ saya langsung azan, azan berkumandang, setelah azan berkumandang saya turun," jelas Eko Wahyu.

Namun saat ditemukannya jenazah Thoriq, Eko Wahyu tidak langsung melakukan evakuasi, karena waktu sudah menjelang malam sekitar 16.20 WIB.

"Personel saya sudah lelah dari pagi sudah pencarian tidak memungkinkan untuk evakuasi malam. Pertama-tama personel tenaganya habis, kedua medannya tidak memungkinkan untuk evakuasi malam, karena sangat tipis sekali punggungannya dan sangat curam," jelas Eko Wahyu.

Pada Sabtu (6/7/2019) Thoriq akhirnya dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat, yang kemudian diberi bambu hingga menjadi tandu rakitan.

Proses evakuasi jenazah Thorik dengan menggunakan tandu buatan pada Sabtu (6/7/2019).
Proses evakuasi jenazah Thorik dengan menggunakan tandu buatan pada Sabtu (6/7/2019). (YouTube AMIRENESIA)

Eko Wahyu kemudian menceritkan kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan pencarian Thoriq.

Ia mengakui medan di Gunung Piramid sangatlah terjal dan sulit untuk dilalui.

"Kedua dari kendala peralatan, karena memang kami dari Bandung membawa peralatan yang mungkin kurang memadahi untuk melakukan penurunan atau melakukan metode SRT di lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai lokasi surveyor (objek utama)," jelas Eko Wahyu.

Lalu kendala lain yaitu keterangan dari saksi yang berbeda-beda.

"Akhirnya bisa dipastikan keterangan saksi final pada hari H-1 sebelum penutupan operasi SAR yang dari Basarnas, itu hari Sabtu kita baru mengantongi semua data awal keterangan saksi," ucap Eko Wahyu.

Lihat video pada menit ke-3.50

(*)

Sumber: Kompas.com/TribunWow.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ditemukan Telungkup di Jurang Gunung Piramid, Jasad Multazam Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved