POSITIVE PARENTING

Anak Bertanya Soal Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Inilah yang Harus Dilakukan Orangtua

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada kehidupan anak-anak. Berikut cara menghadapi anak-anak yang kerap bertanya kapan pandemi Covid-19 akan berakhir?

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Saat anak menanyakan kapan pandemi berakhir, ini yang harus dilakukan orangtua. 

Berikan informasi yang jelas, jujur, dengan penjelasan yang mudah diterima sesuai usia anak.

Orangtua tentu tidak harus memberikan semua detail yang menyedihkan kepada anak-anak kecil.

Tetapi, penjelasan umum bahwa orang-orang sangat sakit dan dokter berusaha sangat keras untuk menyelamatkan, itu juga baik untuk disampaikan.

Selain itu ingatkan anak-anak, bahwa meskipun kita tidak memiliki semua jawaban saat ini, para ilmuwan dan pejabat pemerintah segala bekerja sangat keras dan melakukan segala hal yang mungkin untuk mencari solusinya.

“Meski sebenarnya kita tidak tahu jawabannya, hindari mengatakan hal-hal seperti, 'segera' atau jawaban lain yang tidak jelas."

"Di sisi lain, ‘Saya juga tidak tahu’ tidak cukup, ”kata Rachel Busman, direktur senior Anxiety Disorders Center dan direktur Selective Mutism Service di Child Mind Institute.

“Memberitahu anak hal-hal yang diketahui orangtua dan juga menyampaikan segala informasi dengan jujur.”

Biarkan mereka tahu bahwa ada hal-hal yang tidak pasti dan pada saat yang sama, sampaikan kepada mereka langkah-langkah aktif yang telah dilakukan keluarga, pemerintah kota atau negara untuk tetap aman.

2. Jadikan percakapan mengalir

Pastikan pembicaraan ini adalah bagian dari percakapan berkelanjutan tentang krisis global ini.

Jika hingga kini orangtua belum menjelaskan apa yang sedang terjadi, pastikan untuk memulai diskusi dengan bertanya kepada anak, apa yang mereka ketahui tentang situasi virus corona dan kemudian berbagi fakta dan memerbaiki informasi yang salah.

"Anak-anak tahu ada sesuatu yang terjadi, dan jika orangtua tidak mau membicarakannya, mereka akan khawatir mengapa hal itu sangat mengerikan, hingga orang dewasa enggan membahasnya," kata Robin Gurwitch, seorang psikolog dan profesor psikiatri Universitas Duke yang berspesialisasi dalam keluarga dan kesehatan mental anak.

Jika orangtua menunjukkan sikap, bahwa mereka bersedia berbicara tentang topik-topik sulit seperti pandemi, itu akan membuat anak-anak merasa nyaman datang pada orangtua mereka, ketika mereka sedang berurusan dengan bullying, stres, masalah persahabatan, tekanan teman sebaya, dan eberbagai masalah lainnya.

3. Validasi perasaan anak

Cara lain untuk meletakkan dasar bagi komunikasi terbuka adalah dengan memberi tahu anak-anak, bahwa kita orangtua, memahami apa yang mereka rasakan dan sah-sah saja untuk membicarakannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved