TAIWAN Bisa Murka ke CHINA, Serangan Supersonik Ancam Kapal Induk Tiongkok jika Terus Merajalela
Taiwan meningkatkan penjagaannya dari invasi yang dilakukan China. China berulang kali menyatakan Taiwan adalah bagian dari Satu China
Negara Kepulauan Taiwan Bisa Murka ke China yang Terus-menerus Melakukan Provokasi, Serangan Supersonik Mengancam Kapal Induk Tiongkok jika Terus Merajalela
TRIBUNBATAM.id - Taiwan meningkatkan penjagaannya dari invasi yang dilakukan negara tetangganya, China.
China berulang kali menyatakan Taiwan adalah bagian dari Satu China.
Pada satu kesempatan otoritas China menyebut akan merebut Taiwan bahkan dengan kekerasan jika perlu.
Jika China benar-benar melakukan invasi kekuatan militer Negeri Panda di atas kertas jelas bukan tandingan Taiwan.
China kini menjelma menjadi negara dengan jumlah tentara terbanyak di dunia, dan bujet militernya hanya bisa ditandingi Amerika Serikat (AS).
Sementara itu Taiwan dengan populasi penduduk 23 juta jiwa, perekonomian dan kekuatan militernya sangat kecil dibandingkan China.
Namun apakah kalah jumlah berarti Taiwan sepenuhnya inferior terhadap China?
Majalah Foreign Policy pada 25 September 2018 menampilkan poin-poin penting dari dua studi terbaru, yang menunjukkan cara-cara di mana Taiwan diyakini bisa menghalau invasi China.
Foreign Policy sebagaimana dikutip Taiwan News sehari berikutnya, mengambil poin-poin itu dari makalah penelitian yang ditulis Michael Beckley, ilmuwan politik di Tufts University.
Poin-poin juga disertai dari keterangan Ian Easton, penulis buku The Chinese Invasion Threat: Taiwan's Defense and American Strategy in Asia.
1. Pantai Berbahaya Taiwan
Musuh utama China adalah kelangkaan pantai besar di Taiwan yang bisa didarati kendaraan amfibi.
Hanya ada 13 pantai seperti itu di Taiwan dan semuanya telah disiapkan dengan skenario peperangan.
Easton mengatakan, pasokan cadangan lain juga bisa dikerahkan seperti "jaring kawat, pagar kawat berduri, ranjau darat, tembok anti-tank, rintangan anti-tank... paku bambu, pohon yang ditebang, kontainer barang, dan mobil rongsokan."
