SINYAL TELKOMSEL HILANG
TERKUAK Penyebab Jaringan Telkomsel Mati Total, Warga Panik Toko Kartu Perdana Antre Pembeli
Pelanggan layanan provider Telkomsel di sejumlah provinsi Indonesia dibikin panik sejak Selasa (11/8/2020) sejak pukul 14.30 WIB hingga tengah malam.
Terkuak Penyebab Jaringan Telkomsel Mati Total Pada Selasa Sore hingga Malam, Warga yang Panik Menyerbu Toko Kartu Perdana di Sejumlah Kota
TRIBUNBATAM.id - Pelanggan layanan provider Telkomsel di sejumlah provinsi Indonesia dibikin panik sejak Selasa (11/8/2020) sejak pukul 14.30 WIB hingga tengah malam.
Jaringan provider terbesar di Indonesia itu mendadak menghilang.
Akibatnya akses jaringan Telkomsel putus total.

Belakangan diketahui penyebabnya karena Gedung Telkom di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau terbakar.
Kejadian ini membuat sejumlah warga berbondong-bondong membeli kartu perdana dari provider lain.
Warga tampak memadati sejumlah gerai penjual kartu perdana di sepanjang Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Sementara itu untuk memadamkan api di Gedung Telkom, setidaknya enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Penyebab kebakaran pun masih didalami petugas.
Berikut adalah fakta lengkap putusnya jaringan Telkomsel:
1. Perbaikan Layanan Secara Bertahap
Kebakaran yang melanda Gedung Telkom telah membuat sejumlah fasilitas pelayanan terganggu.
"Kejadian tersebut berdampak pada layanan panggilan suara dan SMS untuk sementara ini belum dapat digunakan, dan ada penurunan kualitas akses data di sejumlah wilayah di Sumatera," jelas Denny Abidin, Vice President Corporate Communication Telkomsel, dalam keterangan resminya.
Denny menjelaskan, tim teknis tengah berusaha memulihkan layanan secara bertahap.

2. Telkom Minta Maaf
Denny mengatakan pihaknya meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan pascakebakaran, khususnya pelanggan di wilayah Sumatera.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang terdampak atas gangguan dan ketidaknyamanan yang terjadi," ucap Denny.
Sementara itu, menurut Menurut keterangan Danton Pleton Yudha Damkar Pekanbaru Tengku Afrizal Kadri, enam unit dikerahkan untuk memadamkan api.
"Api sudah berhasil kami kuasai. Saat ini kami sedang melakukan penyisiran untuk antisipasi adanya api di dalam gedung," kata Afrizal kepada Kompas.com, Selasa.
3. Gerai Kartu Perdana Antre Pembeli
Pascakabakaran salah satu penjual kartu perdana di Pekanbaru, Gilang (22) mengaku, sejak sore hari warga berbondong-bondong membeli provider perdana selain Telkomsel.
"Mulai ramainya jam setengah tiga.
Sampai sekarang enggak ada berhenti.

Ada yang beli kartu Tri, Smartfren, dan XL.
Untuk kartu Tri stoknya sudah habis.
Tadi ada lima kali ada ambil stok habis semua.
Sekarang tinggal kartu paket IM3," sebut Gilang saat diwawancarai.
Gilang pun mengaku omzetnya saat itu naik tajam.
4. Ponsel Dikira Rusak
Menurut salah satu warga di Pekabaru, Widi (30), dirinya sempat mengira ponselnya rusak.
"Ya, kaget juga handphone tiba-tiba jaringannya mati.
Saya kira handphone yang rusak.
Pas tanya tetangga ternyata memang jaringan Telkomsel yang mati," ujar salah seorang warga Pekanbaru, Widi.
Sementara itu, Iqbal (25) mengaku terpaksa mengganti kartu perdana lain karena jaringan Telkomsel tak kunjung pulih.
"Sejak jam setengah tiga sore jaringan Telkomsel mati.
Sampai sekarang belum hidup.
Jadi malam ini saya beli kartu Smartfren.
Karena kita butuh jaringan," ujar Iqbal saat ditemui Kompas.com di Jalan HR Soebrantas, Selasa.

5. Petugas Pemadam Dijemput Sekuriti
Menurut Tengku Afrizal, saat terjadi kebakaran, sekuriti kantor Telkom terpaksa menjemput petugas pemadam kebakaran (Damkar) Pekanbaru ke kantornya.
Pasalnya jaringan Telkomsel sudah mati total.
"Kita mendapat laporan sekitar pukul 14.30 WIB.
Itu pun kita dapat laporan bukan melalui telepon masuk, tapi sekuriti Telkom yang datang menjemput ke kantor kita, karena jaringan langsung hilang," kata Danton Pleton Yudha Damkar Pekanbaru Tengku Afrizal Kadri.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Gedung Telkom di Pekanbaru Terbakar, Toko Kartu Perdana Laris Manis hingga Keluhan Warga