Begal Sadis Acungkan Senpi ke Polisi, Pelaku Tewas Setelah Polisi Lebih Dulu Menembak
Warga dusun II Desa Kayu Labu kecamatan Pedamaran Timur kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan ini, terpaksa diambil tindakan tegas, kar
TRIBUNBATAM.id |KAYUAGUNG -- Begal sadis melakukan perlawanan saat diamankan Polisi.
Ternyata pelaku juga mempunyai senjata dan mencoba mengarahkannya ke Polisi.
Pelakupun Tewas setelag polisi lebih dulu menembakkan senjata kearahnya.
• Gunakan Herbal Asli Indonesia, Vaksin Merah Putih Bakal Diuji Coba ke Mamalia
• Akhirnya Presiden Jokowi Jawab Pro Kontra Bintang Tanda Jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon
• Pelaku Penembak Pengusaha di Kelapa Gading Kabur Setelah Lompat Pagar, Sempat Diteriaki Sekuriti
Pelaku begal sadis Efri alias Manga (24), akhirnya tewas, saat akan diamankan jajaran Polres OKI.
Warga dusun II Desa Kayu Labu kecamatan Pedamaran Timur kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan ini, terpaksa diambil tindakan tegas, karena saat hendak ditangkap, pelaku sempat menembakan senjatanya ke arah polisi.
Efri melakukan aksi pembegalan pada 11 Agustus 2020, dengan cara menembak dan menusuk korbannya.
Karena tersangka saat hendak ditangkap berusaha melawan petugas bahkan sempat menembaki petugas dengan senjata api rakitannya.
Maka dengan terpaksa petugas memberikan tindakan tegas dan tembakan tersebut mengarah ke dada sehingga tersangka menemui ajalnya.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy, S.H, S.IK, M.Si, mengatakan, peristiwa pembegalan yang dilakukan pelaku terjadi pada
Selasa kemarin sekira pukul 05.00 WIB, dengan TKP di area kebun karet Dusun IV Desa Pancawarna kecamatan Pedamaran Timur.
Awalnya tersangka Efri alias Manga bersama kedua rekannya menghadang korban saat dalam perjalanan menuju kebun.
Diketahui korban yang bernama Sukijo (50) yang beralamat di dusun III desa Pancawarna kecamatan Petir ini juga dikenal bekerja sebagai guru SD.
"Korban berangkat dari rumah seorang diri membawa sepeda motornya, ingin menyadap karet di kebun miliknya, sebelum jam kerjanya sebagai PNS (Guru SD) dimulai," ujarnya, Kamis (13/8/2020)
Dilanjutkannya, saat dalam perjalanan korban bertemu dengan ketiga tersangka dan dengan paksaan para tersangka ini menodong korban sekaligus ingin mengambil motor korban.
"Tersangka secara memaksa ingin mengambil sepeda motor korban dengan lebih dulu menodongkan senjata api rakitan yang ia punya," bebernya.
Masih kata Kapolres, merasa keselamatannya terancam, korban lantas menyerahkan sepeda motornya.
"Setelah sepeda motor korban berhasil direbut, para pelaku ini pergi namun korban berteriak minta tolong
Tanpa basa-basi, pelaku langsung menembak korban dibagian paha sebelah kanan dan juga menusuk korban dibagian punggung. Baru kemudian melarikan diri," jelasnya.