Brondong Bunuh Kekasihnya yang Merupakan Seorang Janda Gara-gara Cemburu
Cemburu buta berujung maut kembali terjadi, Kali ini dialami oleh seorang Janda yang mempunya pacar Berondong.
Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id |Sidoarjo - Cemburu buta berujung maut kembali terjadi, Kali ini dialami oleh seorang Janda yang mempunya pacar berondong.
Sang janda tewas ditangan brondongnya sendiri.
Pria brondong yang menjalin cinta itu adalah Irene (43) dan Bayu (32).
• KECELAKAAN MAUT, 7 Orang Tewas Ditabrak Truk, Diduga Karena Rem Blong
• Jadwal MPL Season 6, Laga Pembuka Besok, Kamis (14/8) Pukul 15.30 WIB, Geek Fam vs RRQ Hoshi
• Anak Binaan LPKA Batam Didominasi dari Kasus Pencurian, Ini Tanggapan Kapolresta Barelang
Bayu, warga Karangploso, Malang tega menghabisi Irene.
Irene tinggal di Perumahan Alam Juanda, Sedati, Sidoarjo.
Saat menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Rabu (12/8/2020), Bayu mengungkap kronologi pembunuhan yang dilakukannya.
Dia mengaku cemburu, hingga gelap mata dan tega membunuh pacarnya tersebut.
Peristiwa itu terjadi 27 Juni 2020 lalu.
Sekira pukul 21.00 WIB, Bayu datang ke rumah Irine.
Dia sempat kaget karena ketika datang ada dua pria keluar dari rumah Irine.
Namun, meski cemburu, emosinya berhasil diredam.
Bayu dan Irine kemudian makan bersama di rumah, dilanjut minum-minuman keras berdua.
"Minum red label," ujar Bayu saat ditanya penyidik.
Seusai pesta miras, mereka pun berhubungan layaknya suami istri.
Pagi hari setelah bangun tidur, Irine masak dan sempat makan berdua dengan Bayu di rumah kontrakan tersebut.
Sekira pukul 09.00 WIB keduanya kembali menenggak miras di ruang tamu rumah tersebut sambil tiduran.
Nah, saat itulah Bayu mencium bau seperti sperma di sofa rumah Irine.
Bayu marah-marah, kemudian terjadi cekcok mulut di antara mereka.
"Pelaku kemudian mendorong korban hingga jatuh ke lantai ruang tamu. Lalu korban dibekap dengan tangan pelaku hingga tak bisa bernafas," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Melihat korban tak bernyawa, pelaku kemudian kabur.
Dia membawa mobil Honda HRV bernopol L 1487 IU milik perempuan yang bekerja sebagai manager regional sebuah perusahaan swasta itu.
"Setelah melalui serangkaian pencarian dan penyelidikan, pelaku berhasil ditangkap saat berada di Surabaya. Dan dia sudah mengakui semua perbuatannya tersebut," ujar Sumardji.
Irine Siska ditemukan tergeletak di ruang tamu rumahnya pada Rabu (1/7/2020) lalu.
Saat ditemukan kondisi mayatnya sudah membengkak.
Yang pertama menemukan adalah Adi Wicaksono, adik ipar korban.
Pria asal Krian itu datang ke rumah Irine setelah diminta tolong oleh keluarga.
Itu karena sudah tiga hari tidak bisa dihubungi.
Karena telpon berbunyi tapi tidak ada respon, keluarga bersama petugas mendobrak rumah korban.
Saat itulah, ditemukan Irine sudah tergeletak tak bernyawa di ruang tamu rumahnya.
Suara teriakan histeris memecah suasana hening di Puskesmas/Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Madura, Sabtu (8/8/2020) malam.
Seorang pembesuk terkapar bersimbah darah. Sedangkan seorang pria lainnya, masih berdiri dengan pisau berlumuran darah terhunus di tangannya.
Kepala Puskesmas Tanjung Bumi Mutmainnah mengungkapkan, situasi malam itu sangat genting setelah terdengar teriakan dari kamar inap di bagian belakang.
"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah. Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah kepada Surya, Minggu (9/8/2020).
Sebelum terdengar suara teriakan, tiga petugas sedang berada di ruang UGD karena ada pasien baru datang sekitar pukul 21.10 WIB.
Mutmainnah menjelaskan, suara teriakan histeris terdengar sekitar pukul 21.50 WIB. Kegaduhan tersebut membuat para petugas medis bergegas menuju ruang rawap inap.
"Sebelumnya suasana sepi karena hanya ada satu pasien pria di ruang rawap inap," jelasnya.
Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek dan Koramil Tanjung Bumi tiba di lokadi. Setelah Supriyadi dapat dikuasai aparat, lanjut Mutmainnah, pihaknya membawah tubuh Efendi ke ruang UGD.
"Pendarahannya masif, seperti air dari kran. Tidak tertolong karena sudah tidak ada denyut nadi. Mungkin luka tusuk itu mengenai paru atau jantung. Keluarga menolak tindakan otopsi," pungkasnya.
Kapolsek Tanjung Bumi Iptu Puji Purnomo mengungkapkan, korban penganiayaan yakni Efendi (40) warga Desa/Kecamatan Tanjung Bumi. Sedangkan pelakunya, Supriyadi (41), warga Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi.
"Korban menderita luka tusuk di dada bagian kiri dan nyawanya tidak tertolong," ungkapnya kepada Surya.
Ia menjelaskan, insiden pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Pelaku Supriyadi saat itu tengah menjaga orang tuanya yang tengah dirawat.
"Korban kemudian datang bersama rombongan, berniat membesuk orang tua pelaku," jelas Puji.
Melihat korban datang, lanjutnya, seketika pelaku langsung emosi. Supriadi lantas mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang kirinya.
"Pelaku langsung menusukkan pisau ke korban yang tengah duduk di lorong puskesmas," papar Iptu Puji Purnomo.
Mengetahui korban terkapar dan meninggal dunia, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tanjung Bumi.
Puji menyatakan, hasil pemeriksaan diketahui pelaku merasa cemburu karena beberapa hari sebelumnya, pelaku memergoki istrinya mengobrol berduaan bersama korban di dekat rumahnya.
"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," pungkas Iptu Puji Purnomo kepada TribunJatim.com.
Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Tragis Asmara Janda dan Pacar Brondong, Cowoknya Gelap Mata Seusai Bercinta, Berujung Maut