Kemendikbud Ungkap Pembelajaran Jarak Jauh Tingkatkan Risiko Pernikahan Dini. Ini Penjelasannya
Terdapat sejumlah alasan Kemendikbud mengizinkan pembelajaran tatap muka dilaksanakan di zona hijau dan kuning.
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan lampu hijau untuk menerapkan pembelajaran tatap muka kembali.
Namun demikian, izin hanya diberikan kepada wilayah yang zona hijau dan kuning.
Terdapat sejumlah alasan Kemendikbud mengizinkan pembelajaran tatap muka dilaksanakan di zona hijau dan kuning.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Jumeri, pada webinar yang disiarkan channel Youtube MNC Trijaya, Rabu (12/8/2020).
"Pertimbangannya, kendala yang dihadapi guru, orang tua, dari peserta didik selama pembelajaran jarak jauh," ujar Jumeri.
• Karena 3 Pertimbangan Ini Muhammadiyah Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud
• Resmi! Kemendikbud Rilis Jadwal Masuk Sekolah Serentak 13 Juli 2020, Catat Ini Syarat Tatap Muka
Jumeri mengatakan kendala yang diterima dari sisi siswa adalah bertambahnya risiko kekerasan terhadap anak selama di rumah tanpa mampu terdeteksi oleh gurunya.
Masalah lainnya dari pembelajaran jarak jauh adalah peningkatan risiko untuk pernikahan dini serta kehamilan.
"Risiko lain ketika anak tidak lagi datang ke sekolah terdapat peningkatan risiko untuk pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan dan kehamilan. Ini risiko yang kita hadapi. Sehingga kita buka, karena zona kuning mudah-mudahan masih lebih baik dibandingkan dengan zona yang lain," kata Jumeri.
Permasalahan lain yang dapat dihadapi anak, menurut Juheri berupa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah, dan banyaknya tugas sekolah.
Hal ini juga dapat menimbulkan rasa stres, jenuh, serta berpotensi menimbulkan depresi pada anak.
Sementara permasalahan yang timbul pada sisi guru adalah kesulitan komunikasi dengan orangtua dan siswa.
Serta kesulitan mengelola pembelajaran jarak jauh dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum.

Lalu dari sisi orang tua adalah kesulitan mendampingi anaknya belajar di rumah karena ada tanggung jawab lain.
Serta kesulitan memahami pelajaran dan cara memotivasi anak.
"Dalam risiko keberlangsungan belajar mengajar yang tidak dilakukan di sekolah berpotensi menimbulkan dampak negatif berkepanjangan pada peserta didik," pungkas Juheri.
• Ramalan Zodiak Asmara Kamis 13 Agustus 2020, Pisces Salah Paham, Capricorn Mengeluh, Taurus Cemas
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 13 Agustus 2020, Libra Pancarkan Kecerdasan, Gemini Sensitif