Korban Meninggal di Kapal China Dipulangkan dari Batam ke Kualanamu, Keluarga di Aceh Sudah Menunggu
Dua unit mobil ambulans dari Puskesmas Jangka dan PSC 119 Dinkes Bireuen, Senin (17/08/2020) dinihari berangkat ke Bandara Internasional Kualanamu, Me
Dari dia pula diperoleh kepastian bahwa dari tiga jenazah yang diselundupkan, hanya dua orang warga Aceh, bukan tiga sebagaimana diberitakan sebelumnya.
“Dua orang yang warga Aceh, satu lagi bukan,” kata Buni Amin kepada Serambinews.com melalui sambungan telepon, Minggu (17/8/2020).
Kedua warga Aceh itu masing-masing bernama Musna (26) dan Syakban (22).
Keduanya merupakan warga Bireuen, tepatnya dari Gampong Pante Paku, Kecamatan Jangka.
Buni Amin menyebut, keduanya memiliki hubungan keluarga. Ia sendiri ke Batam mewakili keluarga dari keduanya.
“Kami ke Batam bertiga, ada keluarga dari Musna dan ada dari Syakban. Kalau dengan saya, mereka berdua (Musna dan Syakban) sepupu saya,” ujar Buni Amin.
Pihaknya mengaku sudah berada di Batam sejak 9 Agustus 2020, beberapa hari sebelum terbongkarnya upaya penyelundupan tiga jenazah ke kawasan tersebut pada tanggal 12 Agustus 2020.
Meski demikian, Buni Amin mengaku tidak tahu menahu perihal penyelundupan jenazah.
Karena dari perusahaan agency, pihaknya hanya diminta berangkat ke Batam untuk menjemput jenazah.
“Saat kami di Batam, jenazah memang belum tiba. Tetapi kami tidak tahu soal penyelundupan itu. Kami tahunya ketika jenazah sudah berada di rumah sakit,” terang Buni Amin.
Upaya menyelundupkan jenazah ini terbongkar pada Rabu (12/8/2020) malam.
Aparat kepolisian dari Polda Kepri (Kepulauan Riau) juga ikut menangkap tiga orang pelaku penyelundupan.
"Kita amankan tiga orang terkait pemasukan mayat ke Batam tanpa prosedural," ujar Direktur Reserse kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto sebagaimana diberitakan Tribun Batam, Kamis (13/8/2020).
Arie menjelaskan, para pelaku menjemput jenazah di Out Port Limited (OPL).
Selanjutnya ketiga jenazah dibawa ke Batam menggunakan boat pancung ke sebuah pelabuhan di Sekupang.