ANAMBAS TERKINI
Jadi Akses Utama, Jembatan Kayu yang Roboh di Dusun Sedak Anambas Akhirnya Diperbaiki
Sebelumnya Dishub LH langsung mendapat perintah dari Kepala Daerah agar segera mengatasi jembatan yang roboh itu.
Editor: Septyn Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Jembatan di Dusun Sedak, Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri yang roboh dalam perbaikan.
Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Kabupaten Kepulauan Anambas menyediakan kayu untuk membuat jembatan yang menjadi akses bagi pelajar dan sejumlah guru menuju SDN 007 dan SMPN 003 di dusun itu.
Jembatan kayu itu diketahui roboh setelah diterpa angin kencang dan gelombang laut tinggi.
Akibatnya, guru dan pelajar harus berjalan kaki hingga 1 kilometer untuk tiba ke sekolah.
Sebelumnya Dishub LH langsung mendapat perintah dari Kepala Daerah agar segera mengatasi jembatan yang roboh itu.
"Sekarang kami sudah atasi dengan menyambungi jembatan tersebut, dan saat ini hanya pakai kayu sementara dulu, pembangunan lanjutannya akan kami usulkan anggarannya di 2021," ungkap Kepala Dishub LH Anambas, Ekodesi Amrialdi, Rabu (19/8/2020).
Proses pengerjaan jembatan sementara ini, menurutnya tidak memakan waktu lama.
Hanya dalam beberapa minggu kedepan, Eko memprediksi jembatan kembali dapat digunakan.
Untuk perbaikan jembatan yang akan diusulkan pada anggaran 2021, Ekodesi sedikit membocorkan anggaran yang akan digelontorkan mencapai Rp 500 juta.
"Nanti kan pakai tiang pancang dan beton, panjang jembatan itu kalau dilihat sekitar 15 meter.
Karena pembangunannya menggelontorkan dana anggaran dari Rp 200 juta nanti akan ada proses tender.
Makanya tidak bisa asal-asalan, nanti di 2021 akan kami susun untuk diajukan dan kita hitung nilainya sedetail mungkin," sebutnya.
Jadi Akses Utama
Akses siswa ke SDN 007 dan SMPN 003 di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi terhambat. Pasalnya, jembatan atau pelantar yang berada di Dusun Sedak, Desa Tarempa Timur roboh diterjang gelombang laut sejak Jumat (31/7/2020) lalu.
Tak hanya siswa, guru dan staf di dua sekolah itu juga bernasib sama. Mereka harus mencari akses jalan lain selain jalur laut untuk sampai ke sekolah.
• Antisipasi Kerawanan Pemilu, Bawaslu Kepri Gandeng Polisi Cyber Patroli Media Sosial
• Menati Arah Pendukung Nurdin Basirun di Pilkada Kepri, Berikut Tanggapan Sabari Basirun

Di antaranya dengan cara berjalan kaki, dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer untuk sampai ke sekolah. Seorang pengguna jembatan mengeluhkan jembatan yang roboh ini.
Afriana yang bekerja sebagai tata usaha di SMPN 003 Sedak menuturkan, memang kondisi jembatan tersebut sudah tidak kuat menopang para pengguna jalan yang sering hilir mudik saat akan menaiki kapal kayu atau pompong.
"Pas kita pijak dan jalan, pelantarnya akan bergoyang. Itu sudah kita rasakan pas ada gelombang kencang, tahu-tahunya besok pas kita lihat sudah roboh," kata Afriana, saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (5/8/2020).
Lebih lanjut Afriana menuturkan, saat ini kondisi jembatan yang putus itu menyebabkan kapal pompong tidak bisa sandar.
"Jadinya mereka harus melintas di pelabuhan beton dekat Kampung Limbung, cuma mereka harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer agar bisa sampai ke sekolah," bebernya.
Pihak sekolah berharap jembatan yang roboh itu segera diperbaiki agar memudahkan para murid, guru dan staf untuk datang ke sekolah. Diketahui jembatan ini sudah dibangun sejak 2010 lalu.(TribunBatam.id/Rahma Tika)