Mendirikan Partai Baru di Malaysia, Eks Perdana Menteri Mahathir Mohamad Bersenang-senang di TikTok!
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengikuti tren bersenang-senang di aplikasi TikTok
Mendirikan Partai Baru di Malaysia, Eks Perdana Menteri Mahathir Mohamad Bersenang-senang di TikTok!
TRIBUNBATAM.id - Kepopuleran aplikasi TikTok tak hanya mewabah di kalangan artis semata.
Di banyak negara platform berbagi video pendek dengan video itu sangat pupuler ke hingga ke pejabat negara.
Di Indonesia beberapa gubernur dan wali kota juga pernah terekam bermain TikTok.
Sementara itu di Malaysia, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengikuti tren bersenang-senang di aplikasi TikTok.
• Najib Razak Sindir Mahathir Mohamad di Media Sosial, Eks PM Malaysia Minta Jangan Terus Disalahkan
Pria berusia 95 tahun itu memamerkan koleksi foto studionya disertai dengan keterangan lucu 'Pemotretan seperti model'.
Melansir The Star, Mahathir diketahui pertama kali bergabung dengan TikTok pada 5 Agustus.
Pria yang baru saja mendirikan partai baru itu memulai video, berjudul 'Pemotretan seperti model', dengan kalimat yang lucu: "Saya bukan model, tetapi ini beberapa foto saya."
Video berdurasi 15 detik tersebut kemudian menampilkan koleksi foto studionya, yang membuatnya tampil mencolok dalam berbagai pose ke kamera - berdiri, duduk, jari di pelipisnya, tangan yang menyesuaikan kancing mansetnya, tangan yang memasang dasinya, dan sebagainya.
Video tersebut juga di-posting ulang di Instagram dan memperoleh hampir 400.000 like hanya dalam satu hari.
Ini menandai postingan keduanya sejak bergabung dengan TikTok pada 5 Agustus lalu.
Mahathir menjadi berita utama ketika dia melakukan debutnya di platform berbagi video pendek dengan video yang memperingati 64 tahun pernikahannya dengan Tun Dr Siti Hasmah.
• Anaknya Diusulkan Jadi Calon Wakil Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad: Serba Salah
Mendirikan Partai Baru
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendirikan partai baru yang ia namakan Parti Pejuang Tanah Air atau Partai Pejuang Bangsa.
"Kami tidak ingin memecah Melayu tapi kami ingin Melayu memiliki partai yang memperjuangkan mereka.