WHO Desak Semua Negara untuk Bergabung pada Program Global Vaksin Covid-19

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa tanpa memvaksinasi populasi berisiko tertinggi di planet ini secara bersamaan,...

scmp
ILUSTRASI Vaksin Corona - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa tanpa memvaksinasi populasi berisiko tertinggi di planet ini secara bersamaan, mustahil untuk membangun kembali ekonomi global. 

Dia merinci alokasi vaksin virus corona akan digulirkan dalam 2 tahap.

Pertama, dosis akan dialokasikan secara proporsional dan bersamaan ke semua negara yang berpartisipasi, dalam upaya untuk mengurangi risiko global orang terinfeksi virus corona secara keseluruhan.

Pada fase II, tingkat ancaman dan kerentanan masing-masing negara akan ikut diperhitungkan. 

Kekebalan kelompok

Tedros mengatakan pekerja lini depan yang menangani perawatan kesehatan dan sosial akan mendapatkan prioritas tahap I.

"Karena mereka penting untuk merawat dan melindungi populasi, sementara berhubungan dekat dengan kelompok risiko kematian tinggi," jelasnya.

Dia mengatakan data awal menunjukkan bahwa orang dewasa di atas 65 tahun dan mereka dengan kondisi yang sudah terinfeksi sebelumnya, berada pada risiko tertinggi meninggal akibat Covid-19.

"Untuk sebagian besar negara, alokasi fase I ditujukan hingga 20 persen populasi yang akan mencakup sebagian besar kelompok berisiko (terinfeksi virus corona)," kata Tedros. 

"Jika kita tidak melindungi orang-orang dengan risiko tertinggi ini dari virus, di mana-mana dan pada saat yang sama, kita tidak dapat menstabilkan sistem kesehatan dan membangun kembali ekonomi global," tambahnya.

Dengan tidak adanya vaksin, WHO menyatakan bahwa 50 persen orang yang telah mengembangkan resistansi terhadap virus corona baru akan cukup untuk mencapai "kekebalan kelompok" dan dengan demikian menghentikan penularan.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan planet ini "jauh dari tingkat kekebalan yang dibutuhkan untuk menghentikan penyakit ini".

Orang seharusnya "tidak hidup dengan harapan kekebalan kawanan menjadi penyelamat kita. Saat ini, itu bukan solusi," tambah Ryan.

Kemudian, Aylward mengatakan dibutuhkan tingkat vaksinasi yang "sangat tinggi" untuk mencapai kekebalan kelompok, karena vaksin kemungkinan besar tidak akan berhasil pada semua orang yang disuntikkan. (*) 

KPU Batam Ingatkan Syarat Wajib Ini ke Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada Batam

Potret Prewedding Chef Marinka di Paris, Terlihat Romantis dengan Calon Suami, Peter Lufting

Lewat Video Call, Kapolda Kepri Sapa 6 Anggotanya yang Dirawat di RSKI Covid-19 di Galang

UPDATE 19 August: Increased 565 Cases, Total 9,047 Covid-19 Patients in Jakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved