Akhir Cerita 15 Orang yang Ambil Paksa Jenazah di RSBK, Polisi: Proses Hukum Lanjut Usai Karantina

Mereka harus mengikuti serangkaian uji kesehatan karena mengambil paksa jenazah yang terkena Covid-19.

Editor: Eko Setiawan
FB Andri Kurniawan
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan 

Editor: Eko Setiawan

TRIBUNBATAM.id, BATAM - 15 orang yang mengambil Paksa Jenazah di RSBK Batam kini dibawa ke RSKI Galang.

Mereka harus mengikuti serangkaian uji kesehatan karena mengambil paksa jenazah yang terkena Covid-19.

Tidak hanya gamang dengan nasibnya yang tertular Covid-19, mereka juga gamang karena kasus tersebut sekarang masuk ranah hukum.

Bagi mereka yang positif kan dirawat di RSKI galang hingga sembuh.

Dan mereka yang negatif langsung diperiksa polisi.

Pemerintah Apresiasi Polisi

Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kesehatan Kota Batam mengapresiasi kinerja Polri yang sudah membantu Tim Gugus Tugas dalam penanganan Covid-19 di Batam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, polisi sudah sigap melakukan pencarian 15 orang yang mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Kota Batam, Selasa (18/8/2020) malam.

"Kami berterima kasih dengan polisi, sudah dengan cepat mengamankan mereka dan saat ini orang-orang yang mengambil paksa jenazah kemarin sudah kita bawa ke RSKI Galang," ujarnya, Kamis (20/8/2020).

Sebanyak 15 orang tersebut sudah dilakukan swab, namun hasilnya belum keluar. Jika sudah, soal proses hukumnya akan diserahkan ke Polisi.

"Kalau untuk kita sendiri terkait swab saja, mereka sudah kita amankan. Tapi untuk proses hukum kita kembalikan ke Polisi," lanjutnya.

 Update Kasus Covid-19 di Kepri, Suspek 202, Konfirmasi Dirawat 205 hingga Kamis, 20 Agustus

 2 Orang Tewas di Tempat Usai Ditabrak Pajero yang Dikendarai Remaja 17 Tahun

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan yang dikonfirmasi Tribunbatam.id mengatakan, sejauh ini polisi masih meminta keterangan kepada sejumlah orang yang bertugas di rumah sakit ketika kejadian malam itu.

"Siapa saja yang bertugas malam itu, dari perawat, dokter hingga satpam kami mintai keterangan untuk menanyakan keronologis kejadian sampai mereka membawa paksa jenazah," ujar Andri.

Menurut Andri, dari sana nantinya mereka akan melanjutkan pemeriksaan terkait orang-orang yang mengambil paksa jenazah itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved