Bukan Batam Kepri, tapi Pelancong dari 2 Negara Ini yang Bulan Depan Bisa Berlibur ke Singapura
Singapura, negara yang bertetangga dengan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bulan depan kembali membuka negara untuk pengunjung.
Tambyah, konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan mutasi D614G dari virus corona yang 10 kali lebih menular juga ditemukan di Singapura.
Ada bukti bahwa penyebaran mutasi virus corona di Eropa bertepatan dengan penurunan tingkat kematian. "Ini menunjukkan, mutasi tidak terlalu mematikan," kata Tambyah, Selasa (18/8/2020).
Dikutip dari Kontan, menurut dia, mutasi virus corona tersebut kemungkinan tidak akan berdampak pada kemanjuran vaksin potensial, meskipun ada peringatan yang berlawanan dari para ahli kesehatan lainnya.
"Mungkin itu hal yang baik untuk memiliki virus yang lebih menular tetapi tidak begitu mematikan," ujarnya.
Tambyah mengungkapkan sebagian besar virus cenderung menjadi kurang ganas saat bermutasi.

"Ini adalah kepentingan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka, karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," ungkap dia.
Para ilmuwan menemukan mutasi virus corona pada awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO juga mengatakan tidak ada bukti mutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Pada Minggu (16/8/2020), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mendesak kewaspadaan publik yang lebih besar setelah pihak berwenang mendeteksi mutasi D614G dari virus corona dalam dua kluster baru-baru ini.
• Bandara Changi Singapura Perbolehkan Penumpang dari Indonesia Transit, Asal Naik Maskapai Ini
Noor Hisham mengatakan, strain baru dari virus corona yang terdeteksi 10 kali lebih menular.
Sehingga vaksin yang saat ini sedang dikembangkan mungkin tidak efektif melawan mutasi ini.
Tetapi, Tambyah menyebutkan mutasi seperti itu tidak akan cukup mengubah virus untuk membuat vaksin potensial kurang efektif.
"Mutan memengaruhi pengikatan protein lonjakan dan belum tentu pengenalan protein oleh sistem kekebalan, yang akan dipersiapkan oleh vaksin," katanya.
10 Kali Lebih Menular
Mutasi virus corona baru yang disebutkan 10 kali lebih menular terdeteksi di Malaysia.