SABU DI HANG NADIM

Gadis Berambut Panjang Bawa Sabu di Hang Nadim Batam, Ditangkap Bersama Pria Berseragam Dinas

Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam menangkap dua orang penumpang yang membawa 15 paket sabu, Sabtu (22/8/2020

ist
Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam menangkap dua orang penumpang yang membawa 15 paket sabu, Sabtu (22/8/2020). 

Editor: Agus Tri Harsanto

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam menangkap dua  orang penumpang yang membawa 15 paket sabu, Sabtu (22/8/2020).

Total keseluruhan paket diprakirakan seberat 3,9 kilogram. 

Kedua pelaku yakni R (40) dan perempuan berinisial M (24).

Saat ditangkap, R mengenakan seragam dinas.

Saat ditanya petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam, oknum berseragam ini mengaku sebagai salah satu petugas Otoritas Bandara di Denpasar.

Sedangkan pelaku lainnya adalah seorang perempuan cantik berambut panjang.

Saat diamankan, perempuan ini menggunakan jaket berwarna abu-abu dan memakai celana jeans biru.

Petugas ASVEC Bandara Hang Nadim Batam menangkap calon penumpang pembawa sabu
Petugas ASVEC Bandara Hang Nadim Batam menangkap calon penumpang pembawa sabu (ist)

Menurut informasi yang Tribun Batam dapatkan, keduanya berangkat dari Pekanbaru dengan tujuan Kota Surabaya.

"Ke Batam hanya transit," ujar seorang sumber kepada Tribun Batam, Minggu (23/8/2020).

Penangkapan bermula dari kecurigaan petugas terhadap M. Setelah diperiksa, M menyimpan 14 bungkus sabu.

Sedangkan dari tubuh R disita 15 bungkus di bagian badannya menggunakan lakban dan di sepatu.

Dari gambar yang Tribun Batam dapatkan perihal penangkapan ini, terlihat oknum berseragam sendiri telah diinterogasi oleh salah seorang petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam. Begitu pula rekan perempuannya.

Hingga berita ditulis, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso belum menjawab upaya konfirmasi dari Tribun Batam.

Suwarso belum menjawab pesan Whatsapp dari Tribun Batam yang dikirim sejak pagi tadi sekira pukul 10.04 WIB hingga sore.

Reaksi BNNP Kepri

Penangkapan dua pembawa sabu di Hang Nadim Batam kini ditangani BNNP Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri.

Dua calon penumpang yang ditangkap bernama Rano dan Maulidia.  

Keduanya ditangkap saat transit dari Pekanbaru di Batam.

Saat dikonfirmasi kepada Kabid Pemberantasan BNNP Kepri Kombes Pol Arief Bastari membenarkan hal tersebut.

"Benar kita dapat limpahan tangkapan petugas Avsec dan Bea Cukai Bandara Hang Nadim Batam," ujar Arif saat dikonfirmasi pada Minggu (23/8/2020).

Arif mengatakan saat ini oknum berseragam dishub tersebut tengah dilakukan pemeriksaan.

"Oknum ini akan berangkat ke Surabaya rencananya, diketahui pegawai Dishub Bali," ujar Arif

Dari tangan pelaku dikatakan Arif di dapati paket sabu dengan total berat 3 kilo gram.

Pengakuan Maulidia

Pegawai Negeri yang berdinas di Kementerian Perhubungan ditangkap Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam bersama teman wanitanya.

Terakhir pelaku diketrahui bernama Rano Dwi Putra dan wanita berambut panjang tersebut bernama Maulidia.

Saat ditemui di Kantor KPU BC Batam, Maulidia mengaku kalau tidak ada hubungan spesial antara keduanya.

Hanya saja mereka dekat sebatas teman kerja.

"Saya hanya teman kerja, kadang kerjaannya nemenin tidur dia," sebut wanita berambut panjang tersebut saat ditemui di Kantor BC Batam, Sabtu (22/8/2020).

Dari teman tidur, kemudian Rano mengajak Maulidia menjadi rekan bisnis.

Ia ditawarkan untuk mebawa sabu dari Pekanbaru ke Surabaya.

Maulida mau bekerja mengantarkian barang haram tersebut lantaran dirinya diyakinkan oleh pelaku saat menggunakan baju dinas.

Sebab selama dua kali sebelumnya mereka mampu lolos dari pengawalan petugas bandara.

"Karena dia pakai baju dinas, makanya kami lolos. Tadi saya yang tertangkap sama dia," sebutnya.

Barang haram tersebut diambil Rano dari Pekanbaru. Sebelumnya dia menginap di Pekanbaru untuk menunggu keberangkatan pesawat ke Batam dan Surabaya.

Namun sayang lolos di Pekanbaru ternyata mereka tertangkap di Batam.

Sementara itu, Rano mengatakan. Untuk sekali pengantaran mereka dibayar Rp 40 juta.

Memang ini sangat menggiurkan bagi Rano.

Bahkan dia menyempatkan diri ditengah kesibukannya menjadi Pegawai kementerian untuk mengantarkan barang haram tersebut dari Pekanbaru ke Surabaya.

Padahal Rano selama ini bekerja di salah satu Bandara yang ada di Denpasar Bali.

"Saya selalu menggunakan baju dinas saat ngantarkan barang ini," tegasnya.(tribunbatam.id/ ichwannurfadillah/koe)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved