ULANG TAHUN

Peringatan Ulang Tahun ke-22 PAN, Presiden RI Jokowi Ikut Hadir Secara Virtual

Partai Amanat Nasional ( PAN) merayakan hari ulang tahun hari ini, Minggu (23/8/2020). Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi hadir secara virtual.

(Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8/2020). Jokowi hadir secara virtual di peringatan ulang tahun ke-22 PAN. 

Satu di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Politikus Demokrat Didik Mukrianto.

Ia pun menyoroti temuan ICW tersebut.

"Cukup mengagetkan apabila benar, sebegitu besar uang rakyat dipergunakan oleh pemerintah untuk membayar influencer," ujar Didik kepada wartawan, Jakarta, Jumat (21/8/2020).

"Kalau demikian adanya dan begitu besarnya dana untuk influencer. Jangan salahkan apabila ada anggapan bahwa pemerintah dan presiden lebih mementingkan citra dibanding menolong rakyatnya yang kesusahan," sambung Didik.

Didik pun mempertanyakan peran kehumasan yang ada disetiap kementerian dan lembaga, yang memiliki tugas serta kapasitas memsosialisasikan setiap kebijakan pemerintah. 

"Dengan sarana dan sumber daya yang sangat besar tersebut, logikanya pemerintah akan mampu dan tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Apalagi kalau kebijakan dan program pemerintah orientasinya untuk kepentingan rakyat dan bukan sebaliknya, tanpa influencer rakyat akan mengakses dengan sendirinya," paparnya. 

Ukuran kebijakan dan program yang baik, kata Didik, bukan seberapa capaian infuencer mengendorse setiap produk pemerintah.

Tapi seberapa banyak rakyat mengafirmasi dan merasakan manfaat atas kebijakan dan program tersebut. 

"Contoh yang paling konkrit adalah pada era SBY ketika ada program pro rakyat yang in line dengan kebutuhan rakyat, memori rakyat tidak akan pernah hilang atas kemanfaatan Program pro rakyat yang dibingkai dalam 4 klaster, yaitu klaster 1 (bantuan dan perlindungan sosial), klaster 2 (Pemberdayaan Masyarakat), Klaster 3 (Kredit Usaha Rakyat), Klaster 4 ( Program Pro Rakyat), " paparnya. 

Menurut Didik, jika benar ada uang negara yang dialokasikan untuk infuencer sedemikian besar, dan disinyalir transparansi dan akuntabilitasnya rendah, maka aparat penegak hukum perlu mengusutnya. 

"KPK segera memulai lagi untuk melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan mendalam untuk memastikan uang negara tidak menguap dan dikorupsi. Demikian juga BPK harus melakukan audit yang mendalam agar uang rakyat tidak dipergunakan untuk kepentingan yang berorientasi kepada kebutuhan yang tidak bermanfaat," ujar Didik.

Kabar Reshuffle Kabinet Jokowi-Maruf, 18 Menteri Akan Kena Geser, Nadiem Makarim & Prabowo Termasuk?

Kabar reshuffle sejumlah menteri di Kabinet Jokowi-Maruf kian santer terdengar.

Dilansir Tribunbatam.id dari Kontan, setidaknya ada 11 hingga 18 menteri yang disebutkan bakal kena geser.

"Dari info yang diperoleh IPW, sedikitnya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, dilansir oleh  Kontan.co.id.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved