Wanita Ini Sewa Pembunuh Bayaran Hingga Rp 200 Juta Demi Bunuh Mantan Bos yang Bermulut Kasar
Akhirnya Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pembunuhan bos pelayaran Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus 202
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Sering dilecehkan Bos membuat seorang wanita marah dan mendendam.
Bahkan dirinya nekat mengahbisakan uang banyak untuk menyewa pembunuh bayaran.
Rela Habiskan Rp 200 Juta untuk Membunuh Bosnya Sendiri, Wanita Ini Sebut Dipicu Ucapan sang Bos
Akhirnya Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pembunuhan bos pelayaran Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus 2020.
• Dikabarkan Dekat dengan Rizky Febian, Anya Geraldine Ungkap Status Hubungannya dengan Ovi Rangkuti
• Guru Ngaji Cabuli 5 Orang Muridnya, Dikasih Imbalan Rp 2.000 Untuk uang Tutup Mulut
• Diupah Rp 55 Juta, Oknum Pegawai Kemenhub Bersama Wanita Selundupkan Sabu dari Pekanbaru-Surabaya
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 12 orang tersangka.
NL bekerja sebagai karyawan adminstrasi di PT Dwi Tirta Jaya milik Sugianto.
Selama bekerja di perusahaan tersebut, NL selalu dimarahi oleh Sugianto.
“Yang bersangkutan marah karena sering dimarahi oleh korban dan yang kedua beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dalam jumpa pers penangkapan para pelaku di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
NL juga kerap diajak berhubungan badan dengan Sugianto.
Bahkan korban sampai menyebut NL sebagai perempuan “tidak laku”.
Perlakuan tersebut membuat NL sakit hati.
Motif kedua, NL yang menangani keuangan perusahaan, ternyata pernah menggelapkan pajak yang seharusnya dibayar ke kantor pajak.
“Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusi pajak, (tetapi) ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana.

Sugianto disebut mulai curiga kepada NL.
Puncak ketakutan NL terjadi ketika Sugianto mengancam akan melaporkannya ke polisi.
NL kemudian meminta tolong kepada R alias M, suami sirinya untuk menghabisi korban.
R lalu mencari kelompok sindikat pembunuh yang terdiri DM, SY, S, MR, AJ, DW , R , RS.
NL sudah menyiapkan uang sebesar Rp 200 juta sebagai upah.
R alias M bersama pelaku lainya kemudian merancang skema pembunuhan tersebut.
"NL mentrasnfer Rp 100 juta sebagai DP dari rekening miliknya kepada R pada 4 Agustus 2020," kata Nana.
Dua hari kemudian, NL memberikan Rp 100 juta lagi kepada AJ, orang yang menyiapkan senjata api.
Perang masing-masing tersangka
Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 12 orang tersangka pembunuhan Sugianto.
Berikut peran masing-maisng tersangka.
“DM ini bertindak sebagai eksekutor, SY bertindak sebagai orang yang memboncengi DM saat melakukan eksekusi," kata Nana.
Nana menambahkan, tersangka S berperan antar senjata kepada AJ untuk digunakan dalam eksekusi.
AJ kemudian menyerahkan senjata api kepada MR, lalu MR menyerahkan kepada SY.
DW beserta R dan Rs turut serta dalam perencanaan pembunuhan.
Tersangka TH, lanjut Nana, berperan sebagai pihak yang menjual senjata ilegal kepada AJ.
AJ membeli sepucuk senjata api itu seharga Rp 20 juta.
Sedangkan tersangka SP bertindak sebagai perantara antara TH dan AJ dalam transaksi senjata.
Mereka ditangkap di sejumlah tempat yang berbeda.
“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," ucap Nana.
Mereka dijerat Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 (dua puluh) tahun, Pasal 338 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun, Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951, dengan hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 (dua puluh) tahun.
Pembunuhan Sugianto terjadi pada Kamis siang, 13 Agustus 2020.
Saat itu, Sugianto akan pulang ke rumah yang tak jauh dari kantornya di Ruko Royal Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Korban pulang dengan berjalan kaki untuk santap siang.

Sekitar 50 meter dari kantornya, tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal menghampiri bos pelayaran itu dari belakang.
Pria itu kemudian tanpa ragu melepaskan lima kali tembakan ke bagian belakang Sugianto, dekat area kepala dan punggung.
Korban sempat lari setelah mendapat tembakan pertama, sebelum akhirnya tersungkur.
Melihat korbannya tumbang, pelaku segera melarikan diri bersama seorang temannya yang sudah menunggu di atas sepeda motor, tak jauh dari lokasi.
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Karyawati Otak Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading, Motifnya Sakit Hati", "Otak Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading Juga Gelapkan Pajak Perusahaan Korban" dan "Polisi Tangkap 12 Tersangka Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading, Ini Peran Mereka"