Amerika Serikat Ancam Hentikan Hubungan Dagang dengan China, Trump Sebut Tak Diperlakukan Baik

Donald Trump mengancam akan menghentikan hubungan dagangnya dengan China. Sebab, selama ini "Negeri Tirai Bambu" dinilai lebih diuntungkan ole Trump.

IST via KONTAN
ILUSTRASI - Trump ancam hentikan hubungan dagang dengan China. 

Joe Biden menyatakan kekhawatirannya jika akan kalah dengan Donald Trump.

Ia juga menyebut Donald Trump akan menghalalkan berbagai cara agar kembali menang menjadi presiden Amerika Serikat ( AS).

Melansir Reuters pada Senin (17/8/2020), puluhan pejabat, aktivis, dan pemilih Demokrat mengungkapkan kecemasan yang mendalam, bahwa Trump akan membuat pemungutan suara sesulit mungkin selama pandemi virus Corona, dan jika Trump kehilangan suara, dia tidak akan menerima hasilnya.

Pada pekan ini, ketika Partai Demokrat di seluruh AS melakukan konferensi online tentang pemilihan Biden sebagai presiden menantang Trump sebagai petahana pada 3 November mendatang, banyak yang takut Biden mungkin akan kalah, karena faktor-faktor yang hampir seluruhnya di luar kendali mereka.

Biden sendiri menyebut kemampuan Trump untuk menghalalkan berbagai cara untuk menang, sebagai ketakutan terbesarnya.

Ketekutan itu ada, meski pun Biden dan sekutunya memiliki banyak alasan untuk merasa optimis menang.

Jajak pendapat menunjukkan Biden telah membangun keunggulan yang luas di hampir setiap negara bagian yang dimenangkan Trump dengan tipis pada 2016, ketika angka dukungan untuk Partai Republik jatuh di tengah pandemi virus Corona.

Mantan Presiden Barack Obama pada Jumat (14/8/2020), mengatakan di Twitter bahwa pemerintahan Trump "lebih peduli dengan menekan pemungutan suara daripada menekan virus Corona."

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada akhir Juli, 8 dari 10 orang Demokrat prihatin dengan tekanan terhadap pemilih.

Trump telah mencela pemungutan suara melalui surat pos selama berbulan-bulan, menyatakan tanpa bukti bahwa itu akan mengarah pada penipuan.

Kemudian, pada Kamis (13/8/2020) Trump mengakui telah memblokir tuntutan Demokrat untuk pendanaan tambahan kepada kantor pos karena penentangannya terhadap pemungutan suara melalui surat pos.

"Kami tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selain semakin dekat kita dengan pemilu, semakin putus asanya Trump, dan kampanyenya," kata Rodell Mollineau, penasihat Unite the Country, komite aksi politik pendukung Biden.

Sementara, Tim Murtaugh, juru bicara kampanye Trump, mengatakan presiden menginginkan pemilihan yang "bebas dan adil".

Lalu, menambahkan bahwa Demokratlah yang mengundang "kekacauan dan kemungkinan penipuan yang sangat nyata" dengan mencoba memperluas pemungutan suara melalui surat pos.

Demokrat dan kelompok hak suara mengatakan pemungutan suara melalui surat pos dapat membantu melindungi pemilih dari potensi penyebaran virus Corona.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved