VIRUS CORONA DI BATAM
Bermunculan Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Batam, Kini Sekupang Berstatus Zona Merah
Mmunculnya klaster Covid-19 baru lantaran warga mulai lengah terhadap protokol kesehatan dan bahkan ada yang tak percaya dengan bahayanya Covid-19.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jumlah pasien Covid-19 di Kota Batam terus meningkat, ada sejumlah daerah kembali menjadi zona merah sebaran Covid-19.
Termasuk Kecamatan Sekupang, sejumlah klaster Covid-19 terus bermunculan, tak hanya klaster perumahan namun juga klaster Puskesmas hingga berujung penutupan layanan dan rujukan, yakni Puskesmas Tiban Baru.
Untuk itu, warga diimbau agar tidak lengah dan sepele.
"Wah, kalau begini terus banyak warga yang tidak taat akan terjadi ledakan penambahan pasien Covid-19," kata Kepala UPT Puskesmas Sekupang, Desi, Kamis (27/8/2020).
Ia menilai, muncul 2 klaster Covid-19 di Sekupang lantaran warga mulai lengah terhadap protokol kesehatan dan bahkan ada yang tak percaya dengan bahayanya Covid.
Untuk itu, Desi pun menghimbau agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan karena hanya dengan ini bisa memutus rantai penularan Covid-19.
Banyak kasus karena saling mengunjungi, membesuk orang sakit. Tidak taunya sudah orang tanpa gejala (OTG).
• AWAS! Tak Pakai Masker di Batam Bisa Kena Denda Rp 250 Ribu
• SEORANG Wanita Warga Batam Dibacok Orang di Rumahnya, Begini Pengakuan Korban
Saat ini Puskesmas Sekupang menjadi rujukan warga kelurahan Tiban Baru dan Tiban Indah untuk berobat lantaran Puskesmas Tiban Baru masih ditutup.
Ada 8 orang dokternya dinyatakan positif Covid.
Tracing penularan Covid-19, klaster Puskesmas Tiban Baru menyasar 64 warga kelurahan yang pernah melakukan layanan pengobatan sebelum Puskesmas ditutup.
"Ya, sudah 64 warga yang di tracing dan melakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Kepala Puskesmas Tiban Baru, drg. Anna Hashina saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).
Warga yang ditracing dan dilakukan pemeriksaan rapid test untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19 pasca ada 8 petugas medis di Puskesmas Tiban Baru yang terconfirmasi positif Covid-19.
Bahkan ia menyebutkan, awal tertularnya 8 petugas medis di Puskesmas belum diketahui sumbernya.
"Kami masih bertanya-tanya, petugas kita kontak dengan siapa, lalu siapa yang positif Covid diantara pasien itu. Soalnya awalnya 8 petugas medis kita ketika di swab langsung terkonfirmasi," ujarnya.
Ia merincikan, dari total 8 orang petugas medis di Puskesmas Tiban Baru itu terdiri dari 3 orang dokter, 3 bidan, dan 2 perawat. Bahkan ada 2 diantaranya yang sedang hamil.
Ia pun menghimbau agar warga yang pernah melakukan pengobatan ataupun berkunjung ke puskesmas agar dapat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Pasca munculnya klaster Puskesmas Tiban Baru, layanan pengobatam ditiadakan dan ditutup untuk sementara waktu hingga 6 September mendatang. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)