NEWS VIDEO
VIDEO Jenazah Warga Tanjunguban Tiba di Bintan, Ditembak Mati Marinir Malaysia, Disambut Isak Tangis
Pria 37 tahun itu ditembak mati Marinir Malaysia. Ia diduga menyelundupkan ratusan ekor burung Murai Batu, Senin (24/8) lalu.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Isak tangis pecah saat jenazah Firman Bahtiar Amin tiba di Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Kamis (27/8) siang kemarin.
Pria 37 tahun itu ditembak mati Marinir Malaysia. Ia diduga menyelundupkan ratusan ekor burung Murai Batu, Senin (24/8) lalu.
Selain Firman, Marinir Malaysia juga mengamankan 2 Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kasus serupa.
Setibanya di pelabuhan, jasad Firman dibawa ke rumah duka.
Sejumlah keluarga tampak menjemput jenazah Firman di pelabuhan dan menggotong jenazah ke mobil ambulans.
Pihak kepolisian juga tampak di lokasi mengawal pemulangan jenazah korban.
Sebelum dibawa ke rumah duka di Jalan Pantai Sakera, Gang Tua Muda, Kampung Bugis, jenazah Firman dicek oleh petugas karantina.
Ayah Almarhum Firman Bahtiar Amin, Syukuri terlihat lesu saat jenazah anaknya tiba di Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Bintan, Kamis (27/8/2020).
Saat ditanya pewarta, Syukuri mengucap syukur jenazah anaknya bisa tiba di Kabupaten Bintan, setelah penantian beberapa hari untuk proses pemulangan jenazah.
"Alhamdulillah jenazah anak saya telah sampai di Bintan setelah beberapa hari kita urus proses pemulangannya dari Malaysia," ucap Syukuri sembari berjalan kaki.
Disambut Tangis
Sang istri menangis histeris dan terduduk di ruang tamu melihat suaminya sudah terbujur kaku di hadapannya, sesaat setelah jasad Firman dikeluarkan dari peti mati.
Melihat itu, sejumlah kerabat berusaha menenangkan perempuan itu.
"Yang sabar ya, doakan saja," ucap sejumlah kerabat sembari memeluk istri almarhum.