GAZA MEDAN LAGA, Militer Israel dan Hamas 3 Pekan Saling Tembak dan Jual Beli Serangan Bom
Jual-beli serangan terjadi antara militer Israel dan Hamas selama 3 pekan terakhir di Agustus 2020 dan tidak menunjukkan indikasi penghentian
GAZA MEDAN LAGA, Militer Israel dan Hamas 3 Pekan Saling Tembak dan Jual Beli Serangan Bom
TRIBUNBATAM.id - Pertarungan antara militer Israel dan milisi Hamas di Palestina terus berlangsung.
Armada tempur Israel seperti tank dan pesawat tempur Israel terus menggempur pos-pos Hamas.
Sedangkan kelompok itu membalasnya dengan serangan roket pada Jumat (28/8/2020).
• Israel Serbu Permukiman Warga Palestina, Maroko Tolak Normalisasi Damai, Turki Ejek UEA Munafik
• Diisukan Sepakat Kerja Sama Pertahanan dengan Israel, UEA Beri Bantahan Tegas
• UEA Dicap Pengkhianat Yerusalem, Palestina Langsung Tarik Duta Besar, Kutuk Perjanjian Damai Israel
Jual-beli serangan itu sudah berlangsung selama 3 pekan terakhir dan tidak menunjukkan adanya indikasi penghentian serangan meski sudah ditengahi negara-negara lain.
Jurnalis AFP di lokasi melaporkan, sirene peringatan terdengar sebelum fajar di dekat perbatasan Israel, ketika serangan udara terjadi dan Hamas menembakkan 6 roket sebagai pembalasan.

Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007 itu mengatakan, roket tersebut adalah respons langsung terhadap eskalasi oleh penjajah Israel.
Israel melancarkan gelombang serangan baru sebagai pembalasan, yang menargetkan militer Hamas di Gaza, termasuk lokasi pembuatan senjata, sebut pernyataan militer Israel yang dikutip AFP.
Israel juga sudah membombardir Gaza dengan bom hampir setiap hari sejak 6 Agustus, sebagai tanggapan atas balon-balon pembakar dan roket-roket yang diluncurkan melintasi perbatasan.
• Diejek Turki Munafik UEA Ikut Mesir dan Yordania, Perjanjian Damai dengan Israel Picu Kemarahan
• Berbulan-bulan Gencatan Senjata Palestina Serang Israel dengan Roket, Beberapa Kendaraan Hancur
• Jual Rudal Angkatan Laut Canggih, Singapura Menggaet Israel, Siap Kalahkan China?
Balon-balon itu memicu lebih dari 400 kebakaran di Israel selatan, menurut data pemadam kebakaran setempat.
Balon api banyak dianggap sebagai upaya Hamas untuk meningkatkan persyaratan gencatan senjata informal, di mana Israel berkomitmen melonggarkan blokade 13 tahun dengan imbalan ketenangan di perbatasan.
Namun sejauh ini yang dilakukan Israel adalah memperketat blokade. Israel juga melarang nelayan Gaza melaut dan mencegah barang-barangnya melintasi wilayah itu.

Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza akhirnya ditutup karena kekurangan bahan bakar.
Delegasi Mesir sudah bolak-balik coba menengahi pertikaian kedua kubu.
Upaya itu juga diikuti utusan Qatar untuk Gaza, Mohammed El Emadi, yang terbaru mengirimkan bantuan sebesar 30 juta dollar AS (Rp 439,1 miliar, kurs Rp 14.600/dollar AS) pada Selasa (25/8/2020) sebelum mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel di Tel Aviv.
Sumber-sumber yang dekat dengan delegasi Qatar mengatakan, Israel telah memberitahu Emadi bahwa mereka bersedia melanjutkan pengiriman bahan bakar untuk pembangkit listrik dan melonggarkan blokade, jika serangan balon api diakhiri.
• Palestina dan Israel Terus Berperang, Selain soal Agama Ini Penjelasan 2 Negara Tak Pernah Akur
• Israel Gigit Jari! Ini yang Bikin TNI Pecundangi Tentara Negara Lain, Pantas Rating 20 Dunia
Bantuan keuangan dari Qatar yang kaya minyak untuk wilayah miskin itu juga menjadi komponen utama dari gencatan senjata terbaru yang disepakati pertama pada November 2018 dan diperbarui beberapa kali setelahnya.
Ketiadaan kata sepakat dalam penerapannya telah memicu gejolak berulang di perbatasan.
Gejolak itu meningkat jadi konflik besar pada 2008, 2012, dan 2014, sementara mediator selalu berusaha mencegah meletusnya perang baru.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gaza Kian Membara, Israel dan Hamas Terus Adu Tembak 3 Minggu Terakhir