Kisah Pilu Nurlindah, Calon Polwan Mundur Seleksi Tak Punya Biaya Rapid Test
Nurlindah awalnya pasrah melepas keinginannya menjadi Polwan karena tak ada biaya untuk biaya rapid test dan materai sebagai syarat seleksi
Kisah Pilu Nurlindah, Calon Polwan Mundur Tak Punya Biaya Rapid Test
TRIBUNBATAM.id - Peristiwa memilukan dialami perempuan bernama Nurlindah di Mamuju, Sulawesi Barat.
Ia pasrah melepas keinginannya menjadi Polisi Wanita (Polwan), meski sudah mengikuti seleksi.
Alasannya juga cukup menyedihkan, karena tak punya uang membiayai beberapa syarat yang ditetapkan panitia.
• Kisah 6 Polwan Pertama di Indonesia, Dipilih karena Desakan Perang di Bukittinggi
Ia mengaku orangtuanya tak memiliki uang untuk membayar biaya rapid test dan membeli materai.

Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya.
Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.
• Kecantikan Polwan Ini Taklukkan Playboy, Tangkap Pria Pencuri yang Kencani 15 Wanita
Diketahui Panitia Seleksi
Namun nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.
Masalah biaya yang dialami warga Desa lombang, Kecamatan Kalukku ini diketahui panitia seleksi penerimaan anggota Polri 2020.
• Jangan Macam-macam, KPK Ancam Hukuman Mati Koruptor Dana Bencana, Singgung Sumbangan Pihak Ketiga
Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.
Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.
• Muncul Tren Baru PNS Wanita Punya Suami Lebih dari Satu, Menteri Tjahjo Kumolo Angkat Suara
Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.
Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.

Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.
Terima Bantuan
Usai mendengar keluhan, Kapolsek langsung memberikan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan Nurlindah selama dalam proses pendaftaran hingga ujian nanti.
• 10 Dokter Terpapar Covid-19, Layanan IGD dan Poliklinik di RSUD Pasaman Barat Ditutup
Kapolsek berharap Nurlindah bisa mendapatkan peluang untuk ikut seleksi dalam penerimaan anggota Polri.
"Mudah-mudahan bantuan biaya ini bisa meringankan Nurlindah dan bisa tetap ikut seleksi sampai selesai ujian nanti," kata Sirajuddin, Sabtu (29/8/2020).
Sementara itu, Nurlindah mewakili keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia seleksi penerimaan anggota Polri dan Kapolsek yang telah mendatanginya dan memberikan bantuan.

"Saya jadi makin semangat.
Memang sempat frustasi karena alasan biaya.
Berutung Kapolsek dan panitia berempati kepada keluarga saya," kata Nurlindah.
• TOLONG Taat Protokol, Batam Mencekam Disergap Corona, Kasus Terkonfirmasi Positif Bermunculan
Nurlinda mengatakan, kedatangan anggota Polri ke kediamannya menjadi energi baru yang membuat diirnya semakin percaya diri mengikuti proses seleksi hingga ujian digelar.
Nurlinda yakin upaya serius yang ia lakukan, kelak bisa membuahkan hasil positif.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Calon Polwan Ini Pilih Mundur karena Tak Punya Biaya Rapid Test