VIRUS CORONA DI BINTAN
Bintan Tambah 4 Kasus Terkonfirmasi Virus Corona, Total 61 Orang Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan dr Gama AF Isnaeni membenarkan penambahan 4 pasien terkonfirmasi itu.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Tiga perempuan dan seorang laki-laki di Kabupaten Bintan terkonfirmasi virus Corona.
Penambahan pasien terkonfirmasi ini, membuat jumlah kasus Covid-19 berjumlah 61 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan dr Gama AF Isnaeni membenarkan penambahan 4 pasien terkonfirmasi itu.
Gama berharap warga Bintan tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 ini.
"Harus disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dan jangan lupa selalu jaga jarak minimal itu 1 meter," ucapnya, Selasa (1/9/2020).
Berikut 4 pasien terkonfirmasi dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan:
1. Kasus terkonfirmasi Covid-19 Nomor 58
Seorang perempuan berinisial SR (33) warga Teluk Sebong.
2. Kasus terkonfirmasi Covid-19 Nomor 59
Seorang perempuan berinisial FRA (25) warga Tanjungpinang Timur
3. Kasus terkonfirmasi Covid-19 Nomor 60
Seorang laki-laki berinisial SS (41) warga Desa Toapaya Selatan.
4. Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Nomor 61
Seorang perempuan berinisial SM (59), Kecamatan Bintan Utara
• VIDEO Peningkatan Kasus Covid-19 di Batam, Tembus Angka 600 Orang
• Satu Warga Bintan Meninggal Dunia Akibat DBD, Total 46 Kasus Hingga Agustus 2020
Layanan ICU Tutup Sementara
Sebanyak tiga orang Dokter Internsip dan 1 orang perawat bersama 3 orang bagian Laboratorium di RSUD Bintan dikabarkan terkonfimasi positif Covid-19.
Ke tujuh orang itu saat ini sudah menjalani perawatan di RS RAT Tanjungpinang dan isolasi mandiri di rumah singgah di Batu 8 Tanjungpinang.
Direktur RSUD Kabupaten Bintan, Benni Antomi membenarkan perihal 7 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Bintan.
Yakni tiga orang Dokter Internsip yang berasal dari luar kota, dan baru tiba di Bintan pada 17 Agustus lalu. Ketiganya baru akan dipekerjakan di RSUD Bintan.
Selanjutnya, 1 orang perawat di instalasi gawat darurat (IGD) bersama 3 orang bagian laboratorium di RSUD Bintan.
Terkait hal ini, pihaknya sudah melakukan tes swab terhadap beberapa dokter pembimbing tiga orang dokter Internsip itu dan hasilnya negatif Covid-19.
Begitu juga terhadap sejumlah perawat di IGD dan petugas di bagian Laboratorium yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Terhadap mereka juga dilakukan tes Swab dan hasilnya belum keluar.
Untuk sementara waktu, perawat di IGD menjalani karantina mandiri dan diliburkan.
Begitu, juga terhadap sejumlah petugas di Laboratorium diliburkan untuk menjalani karantina.
"Kita masih menunggu hasilnya, soalnya belum keluar hingga saat ini," ucapnya.
Ia melanjutkan, untuk pelayanan di RSUD Bintan tetap dibuka, terutama di IGD dilakukan mobilisasi. Untuk pelayanan intensive care unit (ICU) ditutup sementara dan disupport ke IGD.
"Soalnya pelayanan di IGD ini tidak bisa ditutup, karena sangat dibutuhkan. Sedangkan kebutuhan ICU bisa kita rujuk ke rumah sakit lain," terangnya.
Benni belum bisa memastikan sampai kapan ICU ditutup.
Tak hanya ICU, pihaknya juga akan membatasi pelayanan di Laboratorium hanya pada pagi hari saja. Pasalnya, tenaga analis saat ini terbatas karena ada beberapa petugas Lab di karantina menunggu hasil swab keluar.
Benni menambahkan, untuk menghindari adanya penularan di lingkungan rumah sakit, dari awal semua protokol kesehatan sudah ada di rumah sakit, terutama penularan lewat airborne dan droplet.
"Dari awal sudah kita siapkan semuanya, sehingga tidak ada penularan di lingkungan kerja, khususnya di tengah pandemi saat ini," sebutnya.
Kaji Ulang Rencana Belajar Tatap Muka
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan mengkaji ulang rencana belajar tatap muka di sekolah yang berlokasi di zona hijau dan kuning Covid-19.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Adi Prihantara mengakui, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bintan yang cenderung bertambah menjadi penyebabnya.
Hal itupun terjadi saat kondisi new normal kemarin hingga sekarang yang memang kurang kedisiplinan yang mengakibatkan grafik kasus Covid-19 di Bintan menjadi naik.
"Bahkan, Bintan yang sebelum masuk zona hijau berubah jadi orange dan mengarah ke merah.Untuk itu sekolah untuk sementara tidak bisa buka karena melihat situasi kasus Covid-19," ucapnya, Minggu (30/8/2020).
Ia mengakui, peserta didik memang memerlukan bimbingan dari tenaga pengajar, termasuk dalam membimbing perilakunya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar ada terobosan baru yang harus dibuat.
"Prosesnya belajar mengajar di masa pandemi memang sudah diatur, tetapi jumlah pasien terkonfirmasi yang terus bertambah saat pandemi ini tentu harus ada pertimbangan.
Maka dari itu untuk tatap muka saya rasa tetap belum bisa. Memang rencana kami akan segera mengikuti rencana perubahan Surat Keputusan Bersama (SKB) antar 4 Menteri Republik Indonesia(RI) kemarin.
Hal itu juga kita siapkan petugas pendidikan.Tetapi kami tetap mempertimbangkan kesehatan. Intinya kami masih pentingkan nyawa daripada yang lainya," tegasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)