Berawal Patah Tengkorak, Pria Ini Jadi Cepat Berhitung Hingga Dijuluki Manusia Kalkulator
Bhanu berkata, kalo dirinya mampu membuat kalkulasi rumit seperti itu dengan sangat cepat melalui latihan yang terstruktur.
Kecepatannya sangat luar biasa, sehingga dia bisa melewati rintangan ekstra dan menyelesaikan lebih banyak perhitungan untuk memastikan akurasinya.
Meskipun dirinya punya kemampuan yang sangat hebat, Bhanu enggan disebut 'anak ajaib'.
"Jelas tidak, karena saya menganggap kata 'ajaib' sedikit mengganggu, karena seolah tidak ada upaya dan pengalaman, hanya keadaan yang diperoleh entah dari mana," kata Bhanu, menekankan bahwa kemampuannya dalam matematika yang luar biasa tidak diperoleh dengan mudah.
Cedera yang Mengancam Jiwa
Pada tahun 2005, ketika Bhanu berusia 5 tahun, ia jatuh dari skuter sepupunya saat ditabrak truk.
Kepalanya terbentur aspal jalan. Alhasil, tengkoraknya patah. Dia membutuhkan 85 jahitan dan beberapa operasi, sebelum dokter membuatnya koma secara medis.
Bhanu pun menghabiskan tahun berikutnya dengan berbaring di tempat tidur.
"Kecelakaan itu mengubah cara saya mendefisinikan kesenangan, dan itulah alasan mengapa saya ada di sini hari ini," ujarnya.
Selama pemulihan, Bhanu belajar cara bermain catur dan memecahkan teka-teki untuk menjaga otaknya tetap aktif.
Latihannya itu kemudian berkembang ke ranah matematika. "Saya mengingat rasa sakit dengan jelas...ini adalah pengalaman paling traumatis yang saya alami dalam hidup saya," kenangnya.
"Aku bahkan tidak bisa bersekolah selama setahun. Yang harus aku andalkan untuk menjadi lebih baik adalah angka dan teka-teki," imbuh Bhanu.
Cedera di kepala Bhanu meninggalkan bekas luka yang tampak 'jelek'. Untuk melindungi perasaan sang anak, orang tua Bhanu menghilangkan semua cermin di sekitar rumah selama setahun.
Meskipun begitu, Bhanu bertekad untuk nggak membiarkan bekas luka di kepalanya mempengaruhi hidupnya.
"Itu mendorong saya maju dan saya tahu ada sesuatu yang saya kuasai, dan saya akan membuktikan diri di sana," katanya.
Pada tahun 2007, ketika dia berusia 7 tahun, Bhanu menempati posisi ketiga dalam kategori sub-junior pada kompetisi aritmatika kecepatan tingkat negara bagian di Andhra Pradesh.
