Kementerian Pendidikan Siapkan Dana Rp 1,48 Triliun Untuk Pengganti UN 2021, Simak Rinciannya
Pengembangan kurikulum dan perbukuan untuk asesmen baru tersebut mendapat jatah anggaran Rp 137,8 miliar. Sementara implementasi kurikulum pada satuan
Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - UN rencananya akan digantikan dengan asesmen kompetensi.
Untuk melancarkan pergantian ini, diketahui pemerintah pusat melalui Kementerian pendidikan sudah menyiapkan anggaran.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan anggaran Rp 1,48 triliun untuk persiapan pengganti Ujian Nasional (UN) tahun 2021.
Rencananya UN akan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
• PILKADA KEPRI, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina Deklarasi di Tanjungpinang Jumat Besok
• Angin Segar, Ada Peluang Bantuan Subsidi Gaji Karyawan Rp 600 Ribu di Perpanjang Pemerintah
• Diduga Ciptakan Diskriminasi dan Persaingan Usaha Tak Sehat, ATB Laporkan BP Batam ke KPPU
Oleh karena itu, perlu persiapan sarana dan prasarana dalam menjalankan rencana tersebut.
"Anggaran akan digunakan untuk penyempurnaan asesmen tersebut juga untuk pelatihan yang akan memakan waktu," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, saat rapat dengan Komisi X DPR RI, seperti dilansir Kontan, Kamis (3/9/2020).
Dari hasil asesmen tersebut akan dilakukan pula pendampingan pemerintah daerah dan tindak lanjutnya yang menggunakan anggaran sebesar Rp 120,2 miliar. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan kurikulum.
"Sekarang ada tim yang melakukan penyederhanaan kurikulum 2013, tahun 2021 nanti akan mulai kita coba," terang Nadiem.
• Penuh Perjuangan untuk Dapatkan Anak, Zaskia Sungkar Nangis saat Lihat Hasil Bayi Tabung, Positif?
• Jabat Corporate Secretary bright PLN Batam, Krishartanto Perkuat Komunikasi dengan Media
• Kenalin ZTE Axon 20 5G, Punya kamera di Bawah Permukaan Layar
Pengembangan kurikulum dan perbukuan untuk asesmen baru tersebut mendapat jatah anggaran Rp 137,8 miliar. Sementara implementasi kurikulum pada satuan pendidikan dan pemerintah daerah mendapat jatah anggaran Rp 346,9 miliar.
Menurut Nadiem, perpindahan kurikulum dan asesmen tersebut tidak akan mudah. Oleh karena itu, tahun 2021 mendatang diyakini akan mendapatkan banyak masukan untuk pengembangannya.
"Tidak mungkin lancar karena ini adalah pertama kalinya tahun 2021. Akan ada banyak sekali tantangan dan pembelajaran untuk asesmen baru," kata Nadiem.
Nadiem menerangkan asesmen baru tersebut akan memberikan kemerdekaan bagi pembelajaran. Nantinya diskriminasi sistemik yang ada akan hilang seperti nilai yang baik hanya didapat bagi peserta didik yang mampu mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kemendikbud Siapkan Anggaran Rp 1,48 Triliun untuk Pengganti UN 2021