ASET BP BATAM

Pembangunan Hanggar Baru di KEK MRO Batam Aero Technic

Batam Aero Technic juga telah membangun hanggar khusus untuk pengecatan pesawat terbang full-body dilengkapi fasilitas air ventilation system.

ISTIMEWA
Batam Aero Technic juga telah membangun hanggar khusus untuk pengecatan pesawat terbang full-body dilengkapi fasilitas air ventilation system. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Lahan seluas 33 hektar di lokasi Batam Aero Technic, PT Batam Teknik, wilayah Batu Besar, Nongsa, Batam, direncanakan akan dibangun dalam enam fase.

Menurut Customer Relation Manager, Batam Aero Technic, Suci Perwira Negara, saat ini pembangunan hanggar fase 1 dan 2 telah selesai dan kegiatan maintenance, repair & overhaul (MRO) mulai beroperasi.

Sejak dibangun pada tahun 2012, MRO Batam Aero Technic yang telah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini pun mulai beroperasi di tahun 2014 sampai saat ini, yang mana kegiatan MRO dipusatkan pada tiga hanggar, yakni hanggar A, B dan C.

Di fase kedua, Batam Aero Technic juga telah membangun hanggar khusus untuk pengecatan pesawat terbang full-body yang dilengkapi dengan fasilitas air ventilation system guna mendukung kualitas pengecatan.

"Hanggar A, B dan C ini seluruhnya berkapasitas menampung 15 pesawat sekaligus. 13 pesawatnya untuk maintenance, dan dua pesawat sekaligus bisa untuk pengecatan," jelas Suci.

Selanjutnya, pada periode tahun 2019-2022, akan diadakan pembangunan fase 3, berupa maintenance hanggar, supporting dan fasilitas publik.

Keberadaan hanggar fase tiga ini dapat mengakomodasi tambahan 6 pesawat terbang sekaligus.

"Dengan demikian, kalau hanggar fase 3 ini selesai pada kuartal ketiga, kami bisa menampung kurang lebih 21 pesawat," tambah Suci.

Batam Aero Technic telah menargetkan, apabila keenam fase pembangunan telah selesai di lahan seluas 33 hektar tersebut, maka lokasi MRO ini dapat mengakomodasi sekitar 56 pesawat terbang sekaligus.

Harapannya, dengan telah ditetapkannya status lokasi MRO sebagai KEK, maka berbagai kemudahan pembangunan dapat terjadi.

Dukungan fiskal maupun non-fiskal saat ini diperoleh dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

"Ke depannya, visi kami adalah menjadikan KEK MRO Batam Aero Technic menjadi pusat perawatan pesawat terbesar di Asia Tenggara," ujar Suci. (adv)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved