Tribun Podcast Batam: Raja Ikan Batam, Startup Lokal Pertama Jual Hasil Laut Lewat Aplikasi di Batam

"Kemanapun jaraknya, jauh ataupun dekat akan kita antar. Beli setengah kilo juga akan tetap kita antar. Kita punya motto 'Tetap Segar Sampai ke rumah'. Jadi kita pastikan ikan yang sampai ke tangan konsumen merupakan ikan segar. Apabila ditemukan ada ikan yang tidak segar, kami akan berikan yang baru," jelas pria yang menamatkan S-1 nya di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah ini.

Dalam kesempatan tersebut, Andhi memiliki target akan mengepakkan sayap bisnisnya lebih luasnya lagi.

"Target ke depannya semoga bisa sampai keluar Batam," jelasnya.

Dalam masa grand Opening seperti saat ini, Raja Ikan Batam menawarkan promo ongkir Rp 3 ribu ke seluruh area Kota Batam.

"Jauh dekat ongkos kirimnya Rp 3 ribu saja. Untuk harga ikan dan seafoodnya sendiri kita pastikan minimal sama dengan harga pasar. Kita selalu berupaya memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen kita," tuturnya.

Anda juga bisa memesan pemotongan ikan atau fillet tanpa dikenakan biaya tambahan.

"Misalkan ikannya mau dipotong seperti apa atau dibuang tulangnya juga bisa. Gratis," ujarnya.

Dikatakannya, sejauh ini komoditas yang paling diminati ialah ikan segar berjenis ikan karang serta cumi.

Bagi anda yang berminat untuk membeli aneka hasil laut segar dan dengan harga yang terjangkau, bisa langsung unduh aplikasi Raja Ikan Batam atau kunjungi websitenya di www.rajaikanbatam.com.

"Kalau lewat aplikasi, konsumen bisa melakukan register dahulu dengan mengisi data diri seperti nama, alamat dan nomor telepon. Aplikasi tersebut tersedia di PlayStore untuk pengguna android. Bagi pengguna iOS sementara ini bisa melalui website kita," terangnya.

Selain melalui aplikasi dan website juga tersedia di berbagai media sosial yakni Instagram @rajaikan.batam, facebook Rajaikanbatamcom serta whatsapp ke nomor 0822-8668-4090.

Ada promo ongkir untuk seluruh wilayah Kota Batam sebesar Rp 3 ribu. Raja Ikan Batam juga melayani pemesanan untuk rumahan maupun industri besar seperti restoran dan re-seller.

(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)