BATAM TERKINI
Banyak Dokter Terpapar Corona, IDI Kepri Buat Aturan Jam Kerja Dokter: Hanya 8 Jam Sehari
Ketua IDI Kepri Rusdani mengatakan, aturan jam kerja ini dibuat untuk mengurangi semakin banyak dokter yang terpapar Corona
Sudah 2 Dokter Meninggal
Semenjak wabah corona melanda wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tenaga medis juga terkena dampaknya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri mencatat sebanyak 12 dokter terpapar virus corona dan 2 di antaranya meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan ketua IDI Kepri, dr Rusdani, Sabtu (5/9/2020).
Rusdani menjelaskan, semua dokter di Kepri sudah menjalankan standar protokol kesehatan saat melayani pasien semenjak wabah corona melanda Kepri, di rumah sakit dan juga tempat praktek.
Namun, kata Rusdani, terkadang Dokter tidak sempat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat dibutuhkan secara mendadak, seperti pelayanan di IGD.
• Rekomendasi IDI Kepri, RSBP Batam Jadi Lokasi Pemeriksaan Kesehatan Paslon di Pilgub Kepri
Dia juga mengatakan, dokter bisa terpapar virus corona, karena pasien tidak jujur.
"Jadi ada juga pasien yang datang berobat ke rumah sakit, ataupun puskesmas dan juga klinik serta praktek dokter tidak jujur. Padahal sudah mengalami gejala tetapi tidak memberitahukan gejala tersebut, jadi dokter bisa terpapar," kata Rusdani.
Selain itu, dokter bisa terpapar saat memberikan pertolongan terhadap pasien.
"Sebenarnya dokter itu sudah menggunakan safaty, namun ada hal - hal tertentu yang membutuhkan pertolongan cepat, jadi dokter itu tidak sempat menggunakan APD lengkap. Terlebih saat menggunakan korban kecelakaan," kata Rusdani.
Dia juga menjelaskan virus corona yang tidak terlihat wujudnya membuat tenaga medis banyak terpapar.
"Kita ini langsung berhubung dengan pasien, sementara kita tidak tahu kondisi dan perjalanan pasien,''kata Rusdani.
Semenjak wabah corona melanda Kepri, sudah ada 12 dokter yang terpapar virus corona dan dua di antaranya meninggal dunia.
"Kalau yang meninggal ada dua," kata Rusdani.
Dia juga menjelaskan selama ini dokter bukan ceroboh, tetapi sudah menjalankan pelayanan medis sesuai dengan protokol kesehatan.
(Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)