Soal Dugaan WNI Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Jolo, Kemenlu Masih Tunggu Hasil Penyidikan Filipina
Kemlu RI juga telah berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait di dalam negeri untuk melakukan penelusuran dan status kewarganegaraan keduanya
"Salah satu perempuan, pembom bunuh diri yang kami curigai dapat melakukan serangan semacam itu adalah putri dari orang Indonesia yang bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri Katedral Jolo," kata Rommel Banlaoi, dilansir ABS-CBN News, Rabu (26/8) lalu.
Kepala Staf Angkatan Darat Militer Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana sebelumnya mengatakan pelaku bom bunuh diri adalah dua perempuan yang merupakan militan ISIS di Filipina.
Dilansir dari media lokal ABS- CBN News, Cirilio Sobejana, mengatakan perempuan asal Indonesia itu adalah janda dari terorisNorman Lasuca, seorang warga negara Filipina yang meledakkan dirinya di kota Indanan pada juni 2019 dan menewaskan 6 orang."Satu lainnya adalah istri warga Filipina Abu Dalha, seorang subleader dari unit Abu Sayyaf," katanya.
Letjen Cirilito Sobejana, mengidentifikasi dua wanita itu dikenal sebagai Nanh (Nanah) dan Indah Nay.Nanah adalah janda dari Norman Lasuca, warga Filipina pertama yang menjadi pelaku bom bunuh diri.Indah Nay, istri pemimpin unit Abu Sayyaf, Talha Jumsah alias Abu Talha, mantan penghubung (ISIS).
Jauh sebelumnya, polisi Indonesia sudah mengungkap identitas dua WNI yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan, pada 27 Januari 2019.Dua pelaku adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar.
"Ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers , Selasa (23/7/2019) lalu. (*)