G30S PKI

55 Tahun Berlalu, Ada Fakta Baru soal Otopsi Jasad Jenderal Korban G30S/PKI, Dokter Ungkap Hal Lain

Peristiwa G30S/PKI meletus pada tanggal 30 September 1965, atau sekitar 55 tahun lalu.

Istimewa
Pahlawan Revolusi 

TRIBUNBATAM.id - Meski peristiwanya telah berlalu 55 tahun lalu, masih banyak kebingungan hingga kini soal peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia. 

Betapa tidak, tujuh jenderal angkatan darat (TNI AD) diculik di waktu subuh di rumahnya disaksikan oleh anak istri. 

Para jenderal tersebut kemudian dikubur di lubang buaya, Jakarta Timur dalam satu lubang yang sama.

Belakangan terungkap fakta-fakta baru seputar penculikan para jenderal pahlawan revolusi tersebut.

Terungkap inilah pengakuan dokter yang melakukan otopsi pada jasad para jenderal yang meninggal dunia saat tragedi Gerakan 30 September/partai komunis Indonesia (G30S/PKI)

Brigjen Ahmad Sukendro Selamat dari Penculikan PKI, Dapat Tugas Khusus dari Soekarno

Otopsi dilakukan oleh tim dokter khusus.

Dokter yang mengotopsi jenazah para korban G30S/PKI sempat memberikan pengakuan.

Peristiwa G30S/PKI meletus pada tanggal 30 September 1965, atau sekitar 54 tahun lalu.

Peristiwa tersebut tentunya sulit dilupakan oleh bangsa Indonesia.

Sebab, peristiwa itu telah memakan korban sejumlah jenderal TNI.

Para jenderal tersebut diculik saat meletusnya peristiwa tersebut.

Mereka kemudian dibawa ke sebuah daerah di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Hari Tani hingga Peringatan G30S/PKI, Inilah Daftar hari Nasional dan Internasional Bulan September

Di tempat itu, para jenderal tersebut mengalami siksaan hingga tewas.

Seusai tewas, jenazah mereka kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved