G30S PKI
Brigjen Ahmad Sukendro Selamat dari Penculikan PKI, Dapat Tugas Khusus dari Soekarno
Selain tujuh pahlawan revolusi, ternyata sosok Brigjen Ahmad Sukendro, Jenderal ke-8 yang harusnya menjadi target gerakan 30S PKI.
Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id - Tahukah sebenarnya ada delapan jenderal yang menjadi target penculikan oleh PKI?
Tragedi kelam PKI atau yang dikenal G30SPKI merupakan luka lama bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat kekejaman PKI yang menculik dan membunuh para jenderal.
Selain tujuh pahlawan revolusi, ternyata sosok Brigjen Ahmad Sukendro, Jenderal ke-8 yang harusnya menjadi target gerakan 30S PKI.
Ahmad Sukendro selamat setelah mendapat penugasan Presiden Soekarno saat terjadi peristiwa tersebut.
Sejarah mencatat PKI menargetkan penculikan terhadap 8 jenderal namun dua di antaranya selamat yakni Brigjen Ahmad Sukendro dan Jenderal AH Nasution.
• 55 Tahun Berlalu, Ada Fakta Baru soal Otopsi Jasad Jenderal Korban G30S/PKI, Dokter Ungkap Hal Lain
AH Nasution berhasil selamat, namun putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean, menjadi korban penculikan PKI.
Dalam pertemuan terakhir operasi penculikan Dewan Jenderal di rumah Sjam Kamaruzzaman, di Salemba Tengah, pada Hari-H, 30 September 1965, ternyata ditaklimatkan nama delapan jenderal yang akan dijemput.
Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Soewondo Parman, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Brigjen Soetojo Siswomihardjo, dan Brigjen Ahmad Soekendro.
Siapa Brigjen Ahmad Sukendro dan mengapa ia selamat dari penculikan?
Achmad Sukendro dilahirkan di Banyumas tahun 1923.
Seperti banyak anak muda seusianya, di zaman Jepang, ia memilih mendaftar menjadi anggota PETA.
Saat revolusi, Sukendro bergabung dengan Divisi Siliwangi. Nasution yang `menemukannya' segera tahu dia bukan perwira biasa.
Cara berpikir dan kemampuan analisa Sukendro di atas rata-rata perwira lainnya.