BATAM TERKINI
Konsesi Air di Batam Hampir Berakhir, ATB Siapkan Pesangon bagi Karyawannya
Benny memastikan pesangon bagi karyawan ATB akan diberikan apabila karyawan tidak keluar sebelum konsesi air berakhir. Pembayaran setelah 14 November
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perjanjian konsesi air antara PT Adhya Tirta Batam (ATB) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam pengelolaan air bersih di Batam akan berakhir pada 14 November 2020 mendatang.
Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto Antonius mengatakan, sebelumnya BP Batam telah mengumpulkan sejumlah karyawan PT ATB di Temenggung Abdul Jamal, dan menjanjikan apabila konsesi berakhir, maka karyawan PT ATB dapat diterima bekerja di badan usaha BP Batam tanpa tes.
"Menurut survei kami, 93 persen karyawan PT ATB berminat masuk ke BP Batam," ungkap Benny, Senin (7/9/2020).
Namun, menjelang berakhirnya konsesi tersebut, pihak BP Batam nyatanya belum siap menjalankan operasi pengelolaan air bersih secara mandiri, sehingga kembali membuka lelang Pemilihan Mitra Kerjasama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Selama Masa Transisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam.
Benny menilai, jika pengelolaan air setelah masa konsesi jatuh ke tangan pihak swasta lainnya, maka arah tujuan karyawan PT ATB masih belum dapat dipastikan. Sebab, tanggungjawab perusahaan terhadap karyawan dengan serta merta habis pada tanggal 14 November tersebut.
• Pengelola Air Bersih di Batam Beralih ke PT Moya Indonesia, DPRD: Pelayanan Mesti Ditingkatkan
• Profil PT Moya Indonesia, Pemenang Tender Pengelolaan Air Bersih di Batam
Meski demikian, PT ATB telah memastikan bahwa pesangon bagi karyawan setelah masa konsesi berakhir akan tetap dibayarkan oleh pihak perusahaan. Pesangon ini akan dibayarkan apabila karyawan tidak keluar sebelum tanggal berakhirnya konsesi tersebut.
"Masalah pesangon aman, akan diberikan setelah tanggal 14 November," ujar Benny.
PT Moya Indonesia Gantikan ATB
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, BP Batam, Dendi Gustinandar mengungkapkan, PT Moya Indonesia terpilih sebagai peserta terbaik dalam proses lelang Pemilihan Mitra Kerjasama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Selama Masa Transisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam.
Itu artinya, PT Moya Indonesia akan segera mengelola air bersih untuk wilayah Batam selama masa transisi selama enam bulan.
Sebelumnya, BP Batam telah mengundang sejumlah perusahaan yang memiliki pengalaman mengelola SPAM dengan kapasitas minimum 3.000 liter per detik, termasuk di antaranya, PT Adhya Tirta Batam (ATB).
Berdasarkan hasil evaluasi penawaran yang telah dimasukkan para peserta lelang, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, BP Batam, Dendi Gustinandar, mengungkapkan bahwa peserta terbaik yang dipilih adalah PT Moya Indonesia.
"Penetapan pemenang sudah dilakukan pada tanggal 4 September 2020 kemarin," ujar Dendi dalam rilis via whatsapp.
Selanjutnya, BP Batam membuka kesempatan bagi para peserta lainnya untuk mengajukan keberatan dalam melakukan sanggahan terhitung tanggal 7 sampai 9 September 2020.