Babak Baru Masa Pandemi Jakarta, Kembali PSBB Total, Tempat Tidur RS Hampir Penuh

Meledaknya kasus-kasus corona baru membuat Pemprov DKI kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Kompas.com
Ilustrasi. Pekerja menggunakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta. Pemprov DKI kembali melakukan PSBB total setelah penularan Covid-19 melonjak. 

Pasalnya, perlu diingat, PSBB memiliki konsekuensi finansial dan sosial yang tinggi.

"Semua celah potensi pengurangan efektivitas seperti kurangnya sinergitas kolaborasi harus dicegah.

Ini yang harus dilakukan," tuturnya.

Pergerakan orang di Jakarta juga dipengaruhi oleh daerah penyangga di sekitarnya.

Oleh karena itu, menurut Dicky, PSBB akan menjadi sangat optimal dan efektif jika dilakukan serentak dengan daerah-daerah penyangga.

"Kecuali selama PSBB maupun setelah PSBB, akan ada screening ketat bagi orang yang masuk Jakarta.

Bertambah 3.307, Covid-19 di Indonesia jadi 203.342, DKI Jakarta Alami Lonjakan Kasus Baru

Jika tidak, maka akan sulit dan pemulihan atau dampak PSBB tidak akan bertahan lama," lanjut Dicky.

Selain itu, Dicky menegaskan, strategi pengendalian pandemi yang utama, yaitu testing, tracing, dan isolasi karantina harus terus dilakukan.

Ilustrasi pasien Covid-19
Ilustrasi pasien Covid-19 (Kompas.com)

"Ini adalah andalan utama, PSBB sifatnya sebagai strategi tambahan untuk optimalisasi pelaksanaan strategi utama," katanya.

Oleh karena itu, sebagai strategi tambahan, harus dipastikan dulu kesiapan dan optimalisasi dari strategi utama, sehingga PSBB akan berfungsi efektif dalam mendukung strategi utama.

Dengan demikian, saat orang-orang sudah banyak berdiam di rumah, kegiatan tracing atau pelacakan kasus dapat dilakukan lebih leluasa tanpa potensi lebih besar terkait penyebaran akibat mobilisasi ataupun pergerakan manusia.

Anies Baswedan Sebut Kini Kondisi Jakarta Lebih Parah Dibandingkan Awal Mula Corona

"Ini yang harus dimanfaatkan betul selama PSBB, dilakukan strategi testing pada sasaran yang dituju, tracing dilakukan seoptimal mungkin.

Selain isolasi karantina yang terpusat, ini yang jangan sampai dilupakan," jelasnya lagi.

Dicky juga mengatakan, selama PSBB, capaian positive rate harus ditargetkan berada di bawah 5 persen.

Anies Baswedan Perketat PSBB Jakarta, Mulai Senin Depan Perkantoran Wajib Full WFH

"Testing yang terus dilakukan bukannya justru menurun, vakum, atau berhenti. Ini yang harus terus ditingkatkan, termasuk isolasi dan karantina," pungkasnya.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul DKI Kembali PSBB Total, Epidemiolog: Perlu Persiapan Matang dan Kolaborasi dengan Daerah Penyangga

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved