TRIBUN WIKI
Mengenal Tradisi Bele Kampung Khas Lingga, Dipercaya untuk Bersihkan Kampung dari Hal Buruk
Masyarakat setempat percaya, Bele Kampung akan membuat tempat tinggalnya terhindar dari segala bencana, marabahaya, dan wabah penyakit.
Adapun perlengkapan yang harus dipersiapkan sejak awal ritual yakni mangkok tempat bara api, mangkok wadah bahan ritual, kayu atau sabut untuk di bakar menjadi bara, bertih, beras putih yang telah dicuci, beras kunyit, kemenyan, kain putih, bendera kain putih, bakek, kapur, gambir, pinang dan bubur lemak.
Ritual Bele Kampung dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Ritual ini terdiri dari 3 komponen utama, yakni Zikir Saman, Bele Laut, dan Bele Kampung.
Selama ritual berlangsung, ada sejumlah pantangan yang tak boleh dilakukan oleh masyarakat.
Beberapa di antaranya yakni dilarang mengambil batu atau pasir, mencangkul tanah, menebang kayu, memetik daun, bersiul, membunuh makhluk hidup dan menangkap hasil laut.
Selain itu, tidak boleh ada orang yang datang ke Desa Kelumu maupun warga desa yang keluar melewati laut.
Bila ada yang melanggar, akan dikenakan denda berupa uang dan harus membuat bubur selepas doa selamat.
Bila pantangan tersebut dilanggar, dipercaya bisa mendatangkan penyakit bahkan kematian.
Selama ritual digelar, tiap sudut kampung dipasang bendera atau umbul-umbul sebagai pertanda pelaksanaan ritual.
Makna
Ada beberapa syarat atau benda yang digunakan dalam ritual ini.
Syarat-syarat tersebut memiliki makna tersendiri.
- Beras putih
Melambangkan kebersihan hati, kesejahteraan dan kemakmuran
- Beras kunyit