Presiden Jokowi Dengarkan Curhatan Guru di Padang Lewat Video Call, Tanya Tentang Sekolah Daring
Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan kalau mereka merasakan kesulitan untuk proses belajar mengajar. Guru asal Kota Padang, curhat kepada Preside
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Seorang Guru di Padang mendapat kesempatan berbicara dengan Presiden Jokowi melalui sambungan Video Call.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan kalau mereka merasakan kesulitan untuk proses belajar mengajar.
Guru asal Kota Padang, curhat kepada Presiden Joko Widodo bahwa para siswanya sudah kangen masuk sekolah.
• Kentut Ternyata Mempunyai Sejumlah Manfaat, Gak Usah Ditahan Tapi Harus Lihat Sekitar
• Arti Mimpi Melihat Telur, Mengindikasikan Kekecewaan, Kegembiraan sekaligus Kegagalan
• UPDATE Pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam, Hari Ini Ada 16 Orang Dipulangkan
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ibu Guru Rika Susi Waty, melalui panggilan video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/9/2020).

Dalam perbicangan itu Presiden Joko Widodo menanyakan kepada guru matematika yang sehari-harinya mengajar di SMP Negeri 7 Padang mengenai bagaimana aktivitas belajar mengajar selama pandemi ini dilakukan.
Rika, yang juga menjabat sebagai Wakil Bidang Kesiswaan di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Namun, pembelajaran daring yang dilakukan membuatnya sedikit kesulitan untuk memantau perkembangan belajar anak didiknya secara langsung.
"Kita enggak bisa memantau anak itu mampu atau tidak ya. Karena kita enggak bisa (bertemu) langsung begitu, Pak," jawab Rika.
Selanjutnya, Presiden menanyakan apakah seluruh siswa atau orang tuanya memiliki gawai yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran secara daring.
Rika menjawab bahwa memang beberapa anak didiknya mulanya tidak dapat mengikuti pembelajaran daring oleh karena ketiadaan gawai yang dapat mereka gunakan.
Namun, pihak sekolah mencarikan solusi dan memfasilitasi para siswa tersebut untuk dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki sekolah.
"Kebetulan kita data betul anaknya, terus kita cek anaknya ke rumah. Memang tidak mampu. Jadi kita fasilitasi ke sekolah, Pak. Pakai komputer sekolah. Ada beberapa orang, enggak banyak," tuturnya.
Untuk memotivasi anak didiknya, Rika terbiasa menghubungi para murid melalui panggilan video atau pesan suara. Dari perbincangannya dengan para muridnya itu, kebanyakan siswa ingin segera kembali beraktivitas di sekolah.
"Kalau saya pribadi ya, Pak, kadang saya video call atau saya kirim pakai voice note. Cuma anak-anak ngomongnya gini, jadi kangen sekolah semuanya," ujarnya.
"Ya, yang saya dengar semuanya seperti itu," jawab Presiden.
Kepala Negara menyampaikan, memotivasi anak untuk tetap semangat belajar di tengah pandemi merupakan hal yang penting untuk terus dilakukan.
"Yang paling penting memang bagaimana memotivasi anak agar semangat belajar dalam masa pandemi ini tetap pada posisi yang baik," kata Presiden.
Namun, untuk saat ini, pembelajaran secara tatap muka sebagaimana yang dilakukan sebelum masa pandemi masih belum dapat dilakukan. Pemerintah tetap mengutamakan keselamatan anak dan masyarakat dari penyebaran Covid-19.