Ada 10 Jenderal dan Perwira TNI AD Korban G30S PKI, Salah Satunya Prajurit Tampan Berwajah Bule

Para jenderal dan perwira dibantai secara kejam dan dibuang di Lubang Buaya

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah warga melihat beberapa tempat bersejarah di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Tanggal 1 Oktober merupakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi 

TRIBUNBATAM.id - Meski sudah berlalu 54 tahun, gerakan 30 September 1965 atau biasa disingkat Gestapu masih menyisakan banyak misteri.

Ada beragam fakta yang perlu ditafsirkan lebih cermat dan teliti. Namun satu yang tak terbantahkan, di malam 30 Sepetember hingga masuk 1 Oktober 1965, di subuh pagi buta ada upaya persiapan dan penculikan 7 jenderal tentara angkatan darat.

Para jenderal pahlawan revolusi itu dieksekusi di liang sama, di lubang buaya usai diculik di kediaman mereka oleh sekelompok orang berseragam Tjakrabirawa.

Peristiwa berdarah itu sungguh sangat disayangkan dan hingga kini masih menjadi ingatan publik. 

Banyak yang menyebut, partai berhaluan kiri di masa itu yakni PKI ada dibalik tragedi penculikan tersebut. Maka disebutlah Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia alias PKI.

Peristiwa G30S PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) terjadi pada 30 September 1965 di Jakarta dan Yogyakarta.

Pemberontak PKI menculik beberapa TNI Angkatan Darat.

Kemudian mereka dibantai secara kejam dan dibuang di sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Monumen Lubang Buaya.

Lalu para perwira TNI ini mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Revolusi atau Pahlawan Nasional.

Sebagai generasi penerus tentunya wajib menghargai dan mengenang jasa para pahlawan Revolusi tersebut.

Salah satu caranya dengan mempelajari dan mengetahui siapa nama-nama para pahlawan Revolosi Indonesia.

Berikut 10 nama pahlawan Revolusi atau Pahlawan Nasional, yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

tribunnews
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (Istimewa.)

Beliau merupakan komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni 1922 di Purworejo.

Pembantaian terhadapnya disebabkan beliau sangat menentang keberadaan faham komunis di tanah air.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved