VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG
Tak Punya Riwayat Perjalanan dan Kontak Erat, Pria asal Tanjungpinang Positif Covid-19
Seorang pria di Tanjungpinang dinyatakan positif Covid-19 tanpa memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat suspect pasien corona.
Penulis: Endra Kaputra |
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kasus baru covid-19 di Tanjungpinang kembali terjadi.
Jika sebelumnya kasus covid-19 di Tanjungpinang terjadi karena kontak erat dengan pasien corona, namun kali ini tidak.
Seorang pria di Tanjungpinang dinyatakan positif Covid-19 tanpa memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat suspect pasien corona.
Pria berusia 67 tahun sebelumnya hanya mengeluhkan penyakit kronis yang diidapnya.
Namun saat dilakukan swab test dinyatakan positif covid-19.
Kondisinya pun saat ini stabil, namun tidak mempunyai riwayat perjalanan keluar daerah dan tidak mempunyai
riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi.
• 150 Pasien Terkonfirmasi & 85 Pasien Suspek Virus Corona Jalani Perawatan di RSKI Covid-19 di Galang
• Tanjungpinang Tambah 2 Kasus Baru Covid-19, Total 271 Kasus Terkonfirmasi
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Wali kota Tanjungpinang, Rahma menyampaikan penambahan 2 kasus baru terkonfirmasi Covid-19, Minggu (13/9/2020).
Kedua kasus baru ini diakui Rahma tidak memiliki riwayat perjalanan keluar Tanjungpinang.
Dua pasien terkonfirmasi ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode RT PCR di RS Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang.
"Keduanya laki-laki serta merupakan warga Tanjungpinang," ungkap Rahma.
Dinas Kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kota Tanjungpinang menelusuri pada orang-orang yang kontak erat dengan pasien konfirmasi dan orang-orang di tempat pasien beraktivitas sebelumnya.
Bila memenuhi kriteria kontak erat maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk diperiksa dengan metode RT PCR di BTKL-PP Kelas I Batam.
"Kami mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 ini.
Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama," sebutnya.