Bangun Kembali Daerah Terdampak Topan, Kim Jong Un Puji Tentara Militer Korea Utara

Kim Jong Un memuji militernya atas upaya cepat membangun kembali kota-kota yang dilanda topan pada beberapa waktu belakang. Ini katanya.

AFP/KCNA VIA KNS/STR
Dalam gambar yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 8 Juni 2020, nampak Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un tersenyum saat dia menghadiri rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh. Kim Jong Un memuji tentara karena membangun kembali daerah yang dilanda topan. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, PYONGYANGKim Jong Un memuji militernya atas upaya cepat membangun kembali kota-kota yang dilanda topan pada beberapa waktu belakang.

Pemimpin Korea Utara itu menyampaikannya lewat media berita negara KCNA pada Selasa (15/9/2020).

Kim Jong Un juga sempat mengunjungi provinsi Hwanghae Utara, selatan Pyongyan.

Mereka terkena dampak bencana alam dan berhasil dibangun kembali.

Kunjungan tersebut adalah yang terbaru oleh Kim ke daerah-daerah yang dilanda topan di negara itu.

Mengeluarkan peringatan sebelum badai untuk mencegah kerusakan tanaman dan korban, kemudian mengirim anggota militer dan partai untuk membantu masyarakat pulih.

Kim Jong Un Eksekusi Mati 5 Pejabatnya Karena Tentang Masalah Kebijakan Ekonomi di Korut

"Tentara Rakyat terdiri dari pencipta semua keajaiban di tanah ini," Kim memuji pasukannya dalam pernyataan yang dibawa oleh KCNA.

"Kekuatan sejati Tentara Rakyat tidak terletak pada jumlah pasukan dan kekuatan amunisi, tetapi pada kecintaan mereka yang kuat pada negara mereka."

Korea Utara dilanda "fenomena meteorologi yang menghancurkan" musim panas ini dengan hujan lebat dan topan, membawa curah hujan tertinggi kedua dalam 25 tahun terakhir, badan cuaca mengatakan pada Senin dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

Negara itu mencatat rata-rata 852,3 mm curah hujan musim panas di seluruh negeri, lebih dari tiga kali lipat tahun sebelumnya, kata KCNA.

Sektor pertanian Korea Utara sangat rentan terhadap cuaca buruk, dan badai serta banjir musim panas ini telah menimbulkan kekhawatiran atas situasi pangan yang lemah di negara itu.

Topan Maysak Buat 2 Desa di Korea Utara Hancur, Kim Jong Un Utus 12.000 Elite Partai Membantu

Kim Jong Un mengambil langkat cepat demi membantu pemulihan 2 desa yang hancur diterjang Topan Maysak.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu memerintahkan 12.000 anggota elite partai yang berbasis di Pyongyang untuk membantu desa terdampak.

Sebagaimana dilansir kantor berita AFP, media pemerintah Korut KCNA melaporkannya pada Minggu (6/9/2020) kemarin.

Topan Maysak membawa hujan lebat selama berhari-hari ke pantai timur negara itu awal pekan ini, padahal Korut belum pulih dari kerusakan akibat banjir dan topan sebelumnya.

Kemudian badai lain diperkirakan akan melanda negara berideologi Juche itu pada Selasa (8/9/2020).

Bencana alam cenderung berdampak lebih besar di Korut karena infrastrukturnya yang buruk, dan rentan direndam banjir karena banyak gunung dan bukitnya yang sudah lama gundul.

Topan Maysak telah menghancurkan lebih dari 1.000 rumah dan bangunan publik, kemudian lahan-lahan pertanian direndam banjir di provinsi Hamgyong Utara dan Selatan, lapor kantor berita KCNA.

Kim Jong Un telah meninjau tingkat kerusakan pada Sabtu (5/9/2020) dan mengadakan pertemuan kebijakan tentang upaya bantuan bencana, kata KCNA.

Dia juga memecat ketua komite partai provinsi Hamgyong Selatan, tambah laporan itu.

Foto-foto yang dipasang surat kabar resmi Korut Rodong Sinmun pada Minggu (6/9/2020) menunjukkan Kim Jong Un berdiri di depan rumah-rumah yang hancur dan pohon-pohon yang tumbang, saat membicarakan situasi ini dengan para pejabatnya.

Kakak Kim Yo Jong itu dalam surat terbuka 2 halaman dengan tulisan tangan kepada anggota Partai Buruh yang berkuasa di Pyongyang, mengatakan sekitar 12.000 elite partai dari ibu kota akan dikirim ke 2 provinsi untuk membantu pemulihan menjelang liburan utama bulan depan.

Korut akan merayakan peringatan 75 tahun berdirinya partai itu pada 10 Oktober.

"Kami tidak bisa membiarkan banyak orang di Provinsi Hamgyong Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara yang baru mengalami kerusakan, menjalani liburan mereka sebagai tunawisma," kata Kim Jong Un dikutip dalam surat yang dimuat Rodong Sinmun.

Kerusakan itu merupakan "situasi mendesak yang perlu ditangani tanpa penundaan sedikit pun," tambahnya.

Akan tetapi laporan itu tidak menyebutkan berapa banyak orang yang terluka, hilang, atau tewas.

Pada 2016 setidaknya 138 warga Korut tewas akibat hujan lebat yang memicu banjir besar, kata PBB.

Sebelumnya pada pertengahan 2012 lebih dari 160 orang tewas di Korea Utara akibat hujan badai besar.

Akibat Pandemi dan Badai Jangmi, 60 Persen Warga Korea Utara Alami Krisis Pangan

 Korea Utara melaporkan penemuan kasus Covid-19 dan bencana alam pada beberapa waktu belakangan ini.

Akibatnya, warga Korea Utara dikabarkan mengalami krisis pangan.

Sebanyak hampir 60 persen warga Korea Utara dilaporkan alami kerawanan pangan.

Seperti yang diwartakan oleh Yonhap, laporan tersebut dirilis oleh Departemen Riset Ekonomi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Hasil riset menunjukkan bahwa 59,8 persen warga Korea Utara dalam kondisi krisis pangan.

Artinya 15,30 juta warga negara Korea Utara terancam mengalami kerawanan pangan selama pandemi virus Corona ini.

"59,2 pesen dari populasi Korea Utara diestimasikan mengalami kerawanan pangan pada 2020," demikian isi dari laporan seperti yang dikutip dari Yonhap.

"Angka tersebut meningkat menjadi 59,8 sebagai dampak dari pandemi Covid-19," lanjut laporan itu.

Rasio yang dilaporkan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai 57,3 persen.

Pada 2019, bisa dikatakan terdapat penambahan sekira 700.000 orang yang mengalami kerawanan pangan tahun ini.

Dijelaskan dalam laporan, kerawanan pangan terjadi ketika seseorang gagal memenuhi target gizi 2.100 kalori per hari.

Korea Utara termasuk tiga negara Asia yang menghadapi kerawanan pangan.

Dua negara lainnya yang dimaksud adalah Afghanistan dan Yaman.

Beberapa tahun terakhir, Korea Utara juga dihantam oleh adanya kekeringan, banjir, hingga beberapa dampak dari cuaca ekstrem lainnya.

Situasi pangan di Korea Utara diprakirakan akan semakin buruk pada masa pandemi.

Terlebih otoritas Korea Utara telah melakukan penutupan perbatasan, dan juga banjir bandang akibat Badai Jangmi.

Tak hanya Kora Utara, Badai Jangmi juga mengakibatkan cuaca ekstrem di Korea Selatan hingga Laut Timur.

Badai Jangmi sebabkan banjir di Korea Utara

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pada Rabu, (12/8/2020) mengatakan cuaca ekstrem melanda Korea Utara.

Seperti yang diberitakan AP News, banjir telah mengakibatkan ratusan rumah dan area pertanian rusak.

Tak hanya itu, tanggul yang jebol juga mengakibatkan lebih dari 730 rumah berlantai satu terdampak banjir.

Bahkan 600 hektar lahan persawahan tergenang air dan 179 blok perumahan dikabarkan hancur.

Meski demikian KCNA tidak melaporkan adanya korban jiwa dalam bencana tersebut.

Kim Jong Un kunjungi daerah terdampak banjir

KCNA juga mewartakan bahwa Kim Jong Un akhirnya melakukan kunjungan ke daerah bencana.

Sebelumnya, Kim Jong Un diketahui terakhir kali melakukan aksi pada 2015 lalu.

Lima tahun memecahkan rekornya sendiri, Kim Jong Un diduga tengah berusaha untuk memperbaiki citra publik.

Terlebih saat ini perekonomian Korea Utara tengah jatuh akibat pandemi corona.

Perekonomian Korea Utara menjadi lebih parah saat banjir akibat Badai Jangmi menyerang Korea Utara di bagian timur.

Badai Jangmi telah menyebabkan Korea Utara mengalami hujan selama berhari-hari diikuti dengan guntur dan petir.

Kim Jong Un dikatakan telah melakukan kunjungan di lokasi terdampak banjir serta memandatkan para bawahannya untuk membangun tempat pengungsian.

Kim Jong Un juga telah memberikan bantuan berupa makanan seperti beras dan bibit tanaman baru kepada korban banjir.

Tak hanya itu Kim Jong Un juga mengirimkan para pejabat untuk membangun 800 rumah.

Tentara juga telah dimobilisasi untuk kembali membangun jalan dan infrastruktur yang rusak bersama dengan warga setempat.

Korea Utara memang kerap mengalami banjir akibat hujan di musim panas karena sistem drainase yang buruk.

Selain itu boboroknya infrastruktur serta adanya penggundulan hutan juga turut menyumbang sebab bencana.

Sumber: Channel News Asia.

5 Pejabat Korea Utara Ditembak Mati, Ketahuan Mengkritik Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un

Korea Utara Ulang Tahun ke-72, Presiden China Xi Jinping Kirim Ucapan Selamat ke Kim Jong Un

Pernah Perang Urat Saraf Kim Jong Un Anggap Trump Sahabat, Pernah Beritahu Cara Bunuh Paman Sendiri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved