Tribun Wiki

Bapak Satpam Indonesia Ternyata Jenderal Polisi asal Padang, Ia Kenalkan Seragam 40 Tahun Lalu

Kelak bentuk dan warna seragam satpam, mirip persis Polri. Coklat muda untuk harian, dan coklat tua untuk dinas upacara.

Ide ini awalnya muncul saat Awaloedin menjabat Mentari Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia yang ke 11 (24 Februari 1966 – 17 Oktober 1967).

Gagasannya berawal dari keterbatasan jumlah polisi dalam menjaga keamanan, sekaligus mengakomodir angkatan kerja baru di bidang pengamanan yang bisa membantu tugas kepolisian.

Kapolres Bintan, AKBP Boy Herlambang saat memberikan penghargaan kepada Satpam, Rabu (22/1/2020) dalam perayaan HUT Satpam.
Kapolres Bintan, AKBP Boy Herlambang saat memberikan penghargaan kepada Satpam, Rabu (22/1/2020) dalam perayaan HUT Satpam. (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Dalam memoarnya, Pengalaman Seorang Perwira Polri, Awaloeddin Djamin menjelaskan, untuk menggalang partisipasi masyarakat, Polri dengan dukungan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban).

Dia pun mencanangkan sistem Kamtibmas Swakarsa termasuk keamanan lingkungan (Siskamling).

“Pola ini saya susun dengan jelas, untuk daerah pedesaan dan daerah perkotaan, untuk kawasan permukiman dan lingkungan usaha serta perkantoran," kata Awaloeddin.

Sejarawan Asvi Warman Adam dalam Menguak Misteri Sejarah, menulis "Awaloedin Djamin berpikiran bahwa polisi yang jumlahnya terbatas tidak mungkin menjaga daerah pertokoan dan perkantoran. Maka ia mengusulkan adanya Satpam (satuan pengamanan) yang dibiayai oleh kantor tertentu namun latihan dasarnya diberikan oleh pihak kepolisian.

Atas jasa pria kelahiran, Padang 26 September 1927 inilah, di peringatan HUT ke-13 Satpam, tahun 1993, Kapolri Letjen Polisi Drs. Banurusman,  mengukuhkan Awaloedin Djamin sebagai Bapak Satpam Indonesia.

Viral Aksi Polwan Menilang Pakai Bahasa Melayu, Sebelum Jadi Polisi Ternyata Pernah Jadi Satpam

Dalam memoarnya, Awaloeddin mengisahkan upaya merintis organ satpam di bawa polisi ini bukan hal mudah.

Setelah penelitian dan studi perbandingan, Awaloeddin mengeluarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: SKEP/126/XII/1980 tanggal 30 Desember 1980 tentang Pola Pembinaan Satpam.

"Saya bentuk Satpam (satuan pengamanan), terjemahan dari security guards," kata Awaloedin. "[Namun] Lahirnya Satpam ini tidak begitu mulus. Sebelumnya, sudah ada beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengamanan, yang umumnya dipimpin oleh purnawirawan Pati [perwira tinggi] ABRI."

Sejak dirintis akhir dekade 1970-an, satpam memang selalu melekat ke Polri. 

Kala itu, Polri masih menjadi satu dari empat matra Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, setelah TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL.

Awaloeddin menetapkan Satpam merupakan tanggung jawab perusahaan atau instansi yang bersangkutan, serta didaftar, dilatih, dan dibina oleh Polri.

Bagi Awaloeddin, pembentukan Satpam juga untuk menghindari pengalaman yang terjadi di negara lain.

"Di Jepang misalnya, terdapat Yakuza yang memaksakan perlindungan bagi pengusaha-pengusaha. Demikian pula permulaan mafia di Amerika Serikat," kata Awaloeddin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved