KAPAL PUKAT MAYANG DI ANAMBAS
15 Kapten Kapal Pukat Mayang Bertemu Bupati Anambas, Minta Jaring Mereka Dikembalikan
Seorang kapten kapal pukat mayang kepada Bupati Anambas, mereka terpaksa berlindung di pulau terdekat karena berlindung dari cuaca buruk.
Editor: Septyan Mulia rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sebanyak 15 kapten kapal pukat mayang mendatangi kantor Bupati Anambas di Pasir Peti, Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan.
Mereka ingin bertemu langsung dengan Bupati Anambas, Abdul Haris agar tuntutan mereka juga didengar oleh kepala daerah itu.
Seorang kapten kapal Wlan Suherlan meminta jaring mereka yang sempat dibawa saat peninjauan Bupati Anambas bersama perwakilan HNSI beberapa waktu lalu ke kapal mereka untuk dikembalikan.
Pria 51 tahun itu menceritakan kronologi hingga mereka beroperasi di sekitar perairan Anambas.
Elan mengungkapkan, kondisi angin kencang membuat awak kapal berpikir untuk berlindung di balik pulau dekat Anambas, sekitar 50 mil dari arah pesisir.
Ketika pagi tiba, mereka mendapati satu kapal nelayan yang tiba-tiba takut dengan kehadiran mereka.
Elan menyebut sempat terjadi aksi kejar-kejaran dalamn peristiwa itu.
"Tujuan kami datang ini untuk meminta bantuan. Kami terpaksa berlindung untuk menyelamatkan kapal.
Saya mohon kepada Bapak Bupati agar mengembalikan jaring kami yang diambil kemarin," ucapnya, Rabu (16/9/2020).
Elan pun mengaku bingung setelah HNSI menyebut mereka bersalah.
Mereka pun akhirnya dilepas dengan posisi di Desa Ladan.
Mewakili seluruh nelayan pukat mayang, pihaknya memohon maaf jika ada perkataan atau tindakan mereka yang keliru.
"Kami mohon maaf. Sekali lagi kami memohon agar kiranya jaring kami dikembalikan," sebutnya.
Pukat Mayang Buat Risau Nelayan Anambas
Kapal pukat mayang kembali mengusik warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.