Digunakan Untuk Staycation, Singapura Berikan Warganya Voucher Gratis Senilai 100 Dollar
Warga Singapura berusia 18 tahun ke atas tahun ini masing-masing akan menerima voucher digital senilai 100 dollar untuk dibelanjakan pada staycation.
Sementara STB mengharapkan bahwa proses penukaran voucher "akan mengadopsi mode digital secara default", STB akan memberikan dukungan bagi mereka yang mengalami kesulitan menggunakan metode tersebut.
Pelaku industri mengatakan bahwa voucher akan bertindak sebagai bentuk diskon tidak langsung untuk bisnis, karena menurunkan harga merupakan tantangan dengan batasan kapasitas pada operasi mereka.
Namun, tempat wisata yang saat ini dibatasi hingga 25 persen dari kapasitas operasinya pada satu waktu dapat mengajukan permohonan untuk meningkatkannya menjadi 50 persen mulai hari Jumat.
Mereka juga dapat meminta izin STB untuk meningkatkan kapasitas pertunjukan luar ruang mereka menjadi 250 orang, naik dari 50 orang saat ini.
Tetapi pertunjukan harus dibagi menjadi lima zona dengan masing-masing maksimum 50 orang, dengan jarak yang aman antar kelompok serta zona.
Ini berarti batas pertunjukan luar ruangan di atraksi akan sejalan dengan jumlah maksimum peserta yang akan segera diizinkan di acara Mice (rapat, insentif, konvensi, dan pameran) yang disetujui.
STB mengatakan pada hari Rabu bahwa pelonggaran aturan untuk atraksi datang karena operator telah efektif mencegah dan membubarkan orang banyak, serta menjaga standar kebersihan dan kebersihan yang tinggi.
Semua atraksi juga telah memperkenalkan sistem pemesanan online untuk entri berjangka waktu atau pra-pemesanan aktivitas untuk memantau dan mengontrol jumlah pengunjung, katanya.
Ilmuwan Singapura Kembangkan 'Masker Pintar', Bisa Pantau Gejala Covid-19, Intip Cara Kerjanya
Ilmuwan di Singapura dikabarkan telah menciptakan "Masker Pintar" atau Smart Mask yang bisa mendeteksi gejala virus Corona atau Covid-19.
Mereka mengembangkan sistem pemantauan terintegrasi yang dapat dengan mudah dipasang ke masker wajah apa pun untuk memantau pemakainya.
Tertutama untuk indikator kesehatan yang terkait dengan Covid-19.
Sensor mengukur suhu kulit, saturasi oksigen darah, tekanan darah, dan detak jantung.
Semuanya merupakan parameter yang terkait dengan virus Corona.
Profesor Loh Xian Jun, yang merupakan salah satu ilmuwan di balik penemuan tersebut, mengatakan kepada The Straits Times pada Kamis (10/9/2020) bahwa inspirasi untuk sistem tersebut muncul sekitar periode circuit breaker.