Sosok Korban Mutilasi di Kalibata City Itu Tulang Punggung Keluarga, Biayai Sekolah 3 Adiknya

Belakangan terungkap sosok korban mutilasi apartemen Kalibata Rinaldi Harvey Wismanu. Ia merupakan tulang punggung keluarga.

Tribunnews
Pembunuhan Manajer HRD di Jakarta : Inilah tampang Wanita Pelaku Mutilasi di Kalibata 

Editor: Anne Maria

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Kasus pembunuhan sadis terjadi di sebuah apartemen di Kalibata.

Korban pembunuhan yang bernama Rinaldi Harley Wismanu (32) bahkan dimutilasi oleh pelaku.

Tujuan mutilasi tersebut, para pelaku yang merupakan dua orang ini ingin menghilangkan jejak kejahatannya.

Belakangan terungkap sosok korban Rinaldi Harvey Wismanu.

Ia merupakan tulang punggung keluarga. Manajer HRD perusahaan kontraktor ini juga membiayai sekolah adik-adiknya.

"Saya sendiri adiknya kalau manggil Mas Harley. Orangnya itu baik, supel, ramah," ujar adik sepupu Rinaldi Harley Wismanu, Sadana (29) saat ditemui di rumah duka Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (17/9/2020) malam.

Sadana menyampaikan, kakak sepupunya sosok yang mempunyai tanggung jawab tinggi. Ia sangat peduli dan sayang dengan keluarga.

Rinaldi Harley Wismanu merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Sebagai anak pertama, Harley juga membantu menyekolahkan adik-adiknya.

"Dia nomor satu dan adiknya ada tiga. Dia itu menyekolahkan adik-adiknya juga," urainya.

Menurutnya Rinaldi Harley Wismanu kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studi S2.

"S2 nya apa saya tidak tahu, tapi di UGM Sastra Jepang," ucapnya.

Sadana menuturkan kakaknya memang pernah menikah. Rinaldi Harley Wismanu menikah dengan orang Jepang.

"Iya pernah menikah di sini, ya sekarang sudah enggak. Iya dengan orang Jepang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2020) malam.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang tidak utuh, diduga menjadi korban mutilasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan mayat yang ditemukan itu sebelumnya dikabarkan hilang sejak 9 September 2020.

"Inisialnya RHW, yang menyatakan sejak tanggal 9 (September) hilang," ujar Yusri.

Wajah Wanita Pelaku Mutilasi Manajer HRD, Sempat Warnai Rambut Buat Hilangkan Jejak

Sempat ingin hilangkan jejak dengan mewarnai rambutnya.

Namun diketahui belum melarikan diri pihak kepolisian sudah berhasil menangkap pasutri yang menjadi dalang pembunuhan sadis manajer HRD.

Berikut Ini sosok wanita pelaku mutilasi manajer HRD.

Pembunuhan Manajer HRD di Jakarta : Inilah tampang Wanita Pelaku Mutilasi di Kalibata
Pembunuhan Manajer HRD di Jakarta : Inilah tampang Wanita Pelaku Mutilasi di Kalibata (Tribunnews)

Polisi telah menetapkan Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin sebagai pelaku pembunuhan Manajer HRD berinisial RHW (32), yang ditemukan termutilasi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).

Kedua pelaku pun ditunjukan saat polisi menggelar konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menuturkan, kasus pembunuhan berawal dari pelaku Laeli yang berkenalan dengan korban.

Keduanya berkenalan di aplikasi kencan Tinder, dan melanjutkan komunikasi via Whatsapp.

Rupanya perkenalan Laeli dan korban merupakan jebakan yang telah direncanakan kedua pelaku.

Korban dan Laeli bersepakat untuk bertemu di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 7 September 2020.

Kamar tersebut disewa selama tiga hari, yakni dari tanggal 7 hingga 9 September 2020.

Pada tanggal 9 September, ternyata pelaku Fajri sudah lebih dulu masuk dan bersembunyi di kamar mandi.

Ketika korban dan Laeli sedang berhubungan intim, Fajri keluar dari tempat persembunyiannya.

Pelaku Fajri memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.

Fajri juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.

Setelah tewas, korban dimutilasi menggunakan gergaji dan golok.

Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian dan dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel.

"Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian, kemudian dibungkus tas kresek dan dimasukkan ke koper dan tas ransel," kata Nana.

Potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City, Sabtu (12/9/2020).

Baru pada Rabu (16/9/2020), mayat korban kemudian ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kedua pelaku pun telah ditangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Klaster Jamrud, Tapos, Kota Depok di hari yang sama dengan penemuan jasad korban.

Motif kedua pelaku melakukan pembunuhan yakni untuk menguasai harta korban.

Ternyata pelakunya pasangan suami istri.

Setelah dilakukan penyelidikan soal kasus pembunuhan sadis seorang manajer HRD ternyata kedua pelaku adalah suami istri.

Seperti yang diketahui sebelumnya seorang manajer HRD menjadi korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Rabu (16/9/2020) malam.

Pelaku pembunuhan dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) ternyata adalah dua orang yang mengaku pasangan suami istri.

Sementara korban adalah manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, yang jenazahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City, Rabu (16/9/2020) malam.

Kedua tersangka dibekuk aparat Polda Metro Jaya dari rumah yang baru mereka kontrak di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2 RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat dibekuk, pasangan suami istri itu sempat mencoba kabur dari belakang rumah dan naik ke genteng rumah tetangganya.

Namun, karena rumah mereka sudah dikepung petugas, upaya mereka gagal.

Keduanya tampak pasrah saat ditangkap.

Penangkapan kedua pelaku sempat menjadi tontonan warga.

Hal itu dikatakan Arnet Kelmanutu (30), warga sekitar yang turut menyaksikan penangkapan kedua tersangka.

"Pelaku prianya, waktu ditangkap dari atas genteng rumah tetangga, masih pakai handuk," kata Arnet seperti dikutip Warta Kota.

"Sementara yang perempuan pakai baju terusan," lanjut dia seraya menyebutkan bahwa perempuan yang diamankan di rumah itu berambut warna pirang.

Menurut Arnet, petugas saat itu yang datang dengan tiga mobil dan langsung membekuk dua orang yang baru mengontrak rumah tersebut. Dari informasi polisi, kedua orang itu adalah pelaku pembunuhan.

"Tapi, warga enggak tahu pembunuhan di mana," katanya.

Setelah ditangkap, kata Arnet, rumah kontrakan pelaku dipasangi garis polisi oleh petugas.

"Sehingga, warga enggak berani masuk," ucapnya.

Menurut Arnet, sekitar pukul 22.00 malam, petugas Subdit Resmob Polda Metro Jaya kembali datang ke lokasi penangkapan di rumah kontrakan itu, dengan membawa kedua tersangka.

"Kata petugas, mereka lakukan reka ulang penangkapan dan memeriksa kondisi rumah kontrakan," jelasnya.

"Malam itu baru diketahui informasi, pasutri itu adalah tersangka pembunuhan dan mutilasi seorang pria yang jenazahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City," beber Arnet.

Baru mengontrak

Arnet menjelaskan, dari keterangan ketua RT dan pemilik kontrakan, kedua tersangka mulai mengontrak di rumah itu sejak Senin (14/9/2020), atau dua hari sebelum ditangkap.

"Hari Senin itu mereka ke pengurus RT dan sempat diminta surat keterangan hasil swab test, KK, dan KTP mereka, sebelum tinggal di sana," kata dia.

"Mereka mengaku suami istri, dan pindahan dari Apartemen Kalibata City," lanjut Arnet.

Pasangan suami istri itu kembali datang ke rumah kontrakan, Rabu (16/9/2020) siang, dan sempat berbincang dengan pengurus lingkungan setempat.

"Tapi, baru berapa jam mereka di rumah kontrakan, tim dari Polda Metro Jaya datang dan langsung menangkap keduanya yang sempat mau kabur," beber Arnet.

Sebelumnya, sesosok mayat laki-laki ditemukan ditemukan dalam kamar apartemen dengan kondisi dimutilasi.

Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di kawasan Depok, Jawa Barat.

Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), kini jasad tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Adapun saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Pelaku memutilasi korban menjadi 11 bagian

"Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian, kemudian dibungkus tas kresek dan dimasukkan ke koper dan tas ransel," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Kamis (17/9/2020).

Kronologi pembunuhan pun terungkap.

Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.

Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).

"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.

Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.

DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.

Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.

Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City.

Itu adalah hari di mana keluarga korban melapor ke Polda Metro Jaya terkait orang hilang.

Empat hari kemudian, jenazah korban yang sudah dimutilasi ditemukan di sebuah kamar di lantai 16 Tower Ebony. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

Sebagian Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Manajer HRD Korban Mutilasi di Kalibata City Tulang Punggung Keluarga 

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tersangka Pembunuh dan Pemutilasi Manajer HRD Ternyata Pasutri, Niat Kabur Saat Hendak Diciduk

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved