Sering Merasa Insecure? Waspada Body Dysmorphic Disorder, Pahami Gejalanya

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Ada banyak jenis gangguan mental yang rentan menyerang manusia.

Di zaman ini, gangguan mental masih menjadi hal yang sering disepelekan.

Kurangnya keterbukaan dan persepsi yang tergolong masih rendah membuat persoalan gangguan mental menjadi satu hal yang kurang mendapat penanganan.

Padahal, gangguan mental tak ubahnya satu masalah yang juga membutuhkan perhatian serius.

Kondisi ini sama bahayanya dengan beragam penyakit yang menyerang manusia secara fisik.

Salah satu jenis gangguan mental yang cukup banyak dialami yakni body dysmorphic disorder (BDD).

Body dysmorphic disorder (BDD) adalah gangguan mental yang mempersepsi tubuh dengan anggapan bahwa dirinya memiliki kekurangan besar pada wajah dan badannya.

Hal ini membuat penderita BDD sering kali merasa dirinya tidak menarik akibat kekurangan tersebut.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang memastikan penyebab body dysmorphic disorder (BDD) dengan jelas.

Beberapa faktor seperti riwayat pelecehan pada masa kanak-kanak, tidak dicintai orangtua, dan mempunyai penyakit yang mempengaruhi penampilan memicu terjadinya BDD.

Selain itu, terdapat teori mengenai adanya ketidakseimbangan cairan kimia (hormon serotonin) di dalam otak, yang berpengaruh terhadap kapasitas obsesi.

Gejala

Gejala body dysmorphic disorder (BDD) umumnya adalah selalu mencemaskan penampilan karena merasa memiliki kekurangan pada tubuhnya (body image yang negatif).

Bagian-bagian tubuh yang sering dikeluhkan dan dicemaskan adalah rambut, hidung, kulit, gigi, alat kelamin, struktur wajah, kaki, pipi, lengan, bibir, dagu, perut, pinggang, pinggul, paha, alis mata, kepala, telinga, dada, bekas luka, dan ukuran tinggi atau berat badan.