Pemerasan Anggota DPRD dengan Video Call, Otak Sindikat Ternyata Penghuni Lapas
Polisi kemudian melakukan perburuan. Hasilnya, empat orang tersangka berhasil ditangkap polisi. Satu dari tersangka, sekaligus diduga sebagai otaknya,
TRIBUNBATAM.id |SAMBAS - Anggota DPRD yang dijebak melalui video call tak senonoh kini dalam penanganan pihak kepolisian.
Masyarakat Sambas, Kalimantan Barat dihebohkan dengan kabar kasus pemerasan terhadap anggota DPRD setempat, dengan modus mengancam membuka video call seks anggota dewan itu ke publik.
Polisi kemudian melakukan perburuan. Hasilnya, empat orang tersangka berhasil ditangkap polisi. Satu dari tersangka, sekaligus diduga sebagai otaknya, ternyata berada dalam penjara.
Pelaku berinisial l G, warga Sambas itu penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Pontianak.
• Niat Pelihara Ikan Hias Ini, Ketahui Jenis-jenis Ikan Cupang yang Sering Jadi Incaran
• Ternyata Sebelum Zlatan Ibrahimovic Positif Covid-19, Pemain AC Milan Ini Duluan Dinyatakan Sakit
• Resep Mi Aceh Goreng Ayam, Rekomendasi Menu Sarapan Enak dan Gurih
“Pelaku berinsial G yang berada di dalam lapas ini merencakan pemerasan dengan menyuruh rekannya yang berinsial D untuk menghubungi korban,” kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go, Kamis (24/9/2020).
Kasus tersebut berawal setelah korban yang berinisial BK melapor ke Polres Sambas bahwa telah menjadi korban pemerasan bermodus video call sex, Sabtu (19/9/2020).
Anggota DPRD Sambas itu mengaku dijebak saat salah satu pelaku berinisial D menghubunginya lalu melakukan video call sex. Ternyata, D diminta G untuk sengaja menghubungi BK.
Setelah itu, G menghubungi BK dan meminta sejumlah uang. Dari hasil penyelidikan, G menggunakan ponsel A yang baru saja bebas menghirup udara bebas.
“Polres Sambas menerima laporan tersebut, dan menduga terjadi tindak pidana pemerasan atau dugaan tindak pidana informasi
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Heboh Pemerasan Anggota DPRD Sambas dengan Video Call Seks, Otak Sindikat Ternyata Penghuni Lapas