BATAM TERKINI

ATB akan Serahkan 107 Ribu Sambungan Pelanggan Jelang Berakhirnya Konsesi, Sisanya?

Pada awal perjanjian, BP Batam hanya memberi tugas ke ATB untuk mengelola & melayani 107 ribu sambungan air. Jumlahnya kini bertambah menjadi 295 ribu

TRIBUNBATAM.ID/HENING SEKAR UTAMI
Presiden Direktur PT ATB, Ir. Benny Andrianto Antonius (kanan), dan Direktur Engineering PT ATB, Paul Bennett (kiri) saat konferensi pers dengan wartawan, Senin (7/9/2020). PT ATB akan menyerahkan aset lama, termasuk 107 ribu Sambungan pelanggan air bersih di Batam jelang konsesi ATB berakhir. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tarik ulur nasib pengelolaan air di Batam jelang konsesi ATB berakhir kian menjadi polemik.

Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam (ATB), Benny Andrianto Antonius mengatakan, ATB akan mengembalikan 107 ribu sambungan air beserta sejumlah aset lama yang bukan milik ATB jelang berakhirnya konsesi.

Seperti diketahui, PT ATB mengelola air bersih di Batam selama 25 tahun sejak tahun 1995 dan berakhir pada 14 November 2020.

Dalam awal perjanjian menurut Benny, BP Batam hanya memberikan tugas bagi PT ATB untuk mengelola dan melayani 107 ribu sambungan air pelanggan di Kota Batam.

Seiring berjalannya waktu, dengan berbagai ekspansi yang dilakukan oleh PT ATB, sambungan air bertambah menjadi kurang lebih 295 ribu.

Menurutnya, terdapat sejumlah kewajiban yang harus dibayarkan oleh BP Batam apabila aset-aset baru milik PT ATB juga turut diserahkan kepada pengelola baru, beserta dengan 188 ribu sambungan air lainnya.

"Kelebihannya yang 188 ribu itu masih pelanggan PT ATB," tegas Benny, Minggu (27/9/2020).

Apabila penyelesaian hak dan kewajiban atas pengalihan aset baru belum dilakukan, Benny akan mengusulkan alternatif solusi lain, yakni pengelolaan air dapat dibagi menjadi dua.

Dari enam Water Treatment Plant (WTP) di Kota Batam, lima di antaranya dapat langsung dialihkan dan dikelola oleh PT Moya Indonesia selaku pemenang tender pengelolaan air selama transisi konsesi berakhir.

"Silahkan operasikan lima WTP, saya yang Duriangkang saja," ujar Benny.

BP Batam Koordinasi dengan ATB Soal Aset

Konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB) untuk mengelola air bersih di Batam berakhir.

Sesuai kontrak, masa konsesi itu berakhir pada November 2020.

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar menyebut, jika pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan ATB terkait inventarisasi aset.

Dendi pun tak ingin berkomentar banyak soal dibongkarnya Pegasus.

Setelah Konsesi Berakhir, Presdir PT ATB Pesimis Air di Batam Masih Lancar

BP Batam Koordinasi dengan ATB Soal Aset Jelang Konsesi Pengelolaan Air Bersih Berakhir

Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan ATB untuk menjawab.

Dari Dendi diketahui jika Pegasus sendiri merupakan salah satu alat vital.

Alat itu menjadi alat telemetri yang berfungsi sebagai kontrol atas pendistribusian air.

"Pihak BP Batam di bantu oleh Surveyor Indonesia. Tentunya semua masih on progress.

Apakah alasan pemeliharaan atau alasan lain itu tidak tahu. Ttentunya pihak ATB yang lebih paham," ujar Dendi saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).

Penjelasan ATB

PT Adhya Tirta Batam (ATB) mulai berkemas jelang berakhirnya konsesi pengelolaan air bersih pada 15 November 2020.

Mereka mulai merapikan sejumlah aset yang tersisa.

Selain merapikan sejumlah pipa berukuran besar pada dua Water Treatment Plan (WTP), alat bernama Pegasus sebagai media pendistribusian air juga ikut dibongkar untuk mendapat perawatan dan pemeliharaan.

Head of Secretary ATB, Maria Jacobus memberi penjelasan mengenai pembongkaran alat ini.

Terkait pembongkaran alat bernama Pegasus oleh petugas ATB di salah satu titik, Maria menganggap wajar hal itu.

Menurut dia, pekerjaan tersebut cukup rutin dilakukan.

"Itu stock inventory (barang persediaan) ATB. Biasa, itu pemeliharaan dan perawatan. Tergantung mana yang diperlukan untuk dilakukan perawatan," paparnya," tegas Maria kepada saat dikonfirmasi, Kamis (24/9/2020).

BONGKAR ALAT ATB - Sejumlah pekerja membongkar alat bernama Pegasus milik ATB di salah satu titik di Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (25/9/2020).
BONGKAR ALAT ATB - Sejumlah pekerja membongkar alat bernama Pegasus milik ATB di salah satu titik di Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (25/9/2020). (TribunBatam.id/Ichwannurfadillah)

Kegiatan perawatan dan pemeliharaan alat sendiri, lanjut dia, dilakukan oleh ATB hampir setiap minggunya.

"Mau Pegasus atau Logger kami yang punya," tutup dia.

Terkait sejumlah pipa yang dipindahkan, dia menjelaskan jika barang-barang itu tidak masuk dalam audit yang dilaporkan untuk diserahterimakan kepada BP Batam nanti.

ATB Mulai Berkemas?

PT Adhya Tirta Batam (ATB) diketahui mulai memindahkan sejumlah asetnya jelang berakhirnya masa konsesi pengelolaan air bersih pada 15 November 2020.

Pantauan TribunBatam.id sejak Senin (20/9) lalu, sejumlah pipa di Water Treatment Plan (WTP) Tanjungpiayu dan Duriangkang mulai dipindahkan menggunakan truk.

Pipa berukuran besar itu diangkut menuju suatu gudang penyimpanan (storage) di kawasan Seipancur, Mukakuning.

Seperti diketahui, konsesi pengelolaan air bersih di Batam itu akan beralih ke PT Moya Indonesia.

Dari hasil pantauan diketahui pula jika ATB juga mulai menarik beberapa alat vital lainnya, salah satunya bernama Pegasus.

Alat ini bentuknya segi empat berwarna biru muda dilengkapi dengan beberapa kabel di bagian badannya.

Pegasus sendiri diketahui berfungsi sebagai alat pendistribusian air.

Dibongkarnya alat bernama Pegasus ini dilakukan oleh petugas ATB tepat di seberang POM Bensin Plamo Garden, Kamis (24/9) sekira pukul 14.31 WIB.

Saat ditanyakan tujuan dari pembongkaran alat itu, para petugas ATB tak menjawab pertanyaan dari TribunBatam.id.

Pembongkaran sendiri dilakukan oleh sejumlah petugas.

PEMINDAHAN PIPA ATB - Proses pemindahan pipa ATB dari WTP Duriangkang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
PEMINDAHAN PIPA ATB - Proses pemindahan pipa ATB dari WTP Duriangkang, Kota Batam, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Ichwannurfadillah)

Bahkan, beberapa dari mereka sampai harus masuk ke salah satu saluran pipa di kawasan depan Perumahan Dutamas itu.

Terpisah, Head of Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan, pemindahan ratusan pipa dari dua WTP milik ATB ini bertujuan untuk merapikan stok barang yang ada.

"Pipa itu dibawa ke lokasi ATB juga untuk dirapikan. Wajar saja dibawa di gudang dan persediaan stok pipa harus tertata rapi," ujar Maria saat dikonfirmasi.

Akan tetapi, untuk jumlah keseluruhan pipa yang dipindahkan Maria tak menjawabnya rinci.

"Saya belum pasti jumlah angkanya," tambah dia.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Ichwannurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved